terkini

Ads Google

Pembangunan Pelabuhan di Desa Baran Melintang di Luar Harapan

Redaksi
3/03/24, 14:27 WIB Last Updated 2024-03-03T07:27:14Z



Kabaran Meranti, - Pembangunan infrastruktur, khususnya pelabuhan, merupakan bagian penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Namun, pembangunan tersebut haruslah dilakukan dengan baik dan sesuai standar untuk memastikan keberlangsungan dan keamanannya. Kunci keberhasilan pembangunan infrastruktur tersebut terletak pada pengawasan yang kuat dan profesionalisme penyedia jasa konstruksi. Hal ini ditegaskan oleh Afriyadi, S.E, seorang pemuda asli Desa Baran Melintang.


Menurut Afriyadi, pembangunan infrastruktur harus dilakukan tanpa kompromi atas kualitasnya. "Jangan pernah ada kompromi atas pekerjaan. Karena infrastruktur dibangun agar bagus, bukan malah tambah jelek," tegasnya. 


Afriyadi juga menekankan pentingnya profesionalisme dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. "Profesionalisme merupakan roh dari Undang-Undang Jasa Konstruksi, sehingga mutu pekerjaan menjadi prioritas. Jangan lagi ada pekerjaan yang asal jadi," katanya.





Pentingnya pengawasan dalam pembangunan infrastruktur juga menjadi sorotan Afriyadi. Dia menekankan perlunya penguatan alat pengawasan seperti laboratorium untuk memastikan kualitas pekerjaan konstruksi. "Ini tanggung jawab pengawasan dan perkuat alat pengawasannya seperti laboratorium," ujarnya.


Sebagai seorang mahasiswa Pascasarjana di UIN Suska Riau, Afriyadi juga mengkritisi persepsi yang salah terkait dengan mutu proyek konstruksi. Menurutnya, seringkali terjadi pemahaman yang keliru ketika infrastruktur mengalami kerusakan. "Ketika infrastruktur rusak misalnya, yang diperbaiki hanya sebagian yang rusak. Padahal harus dilihat secara keseluruhan," paparnya.


Afriyadi juga menyoroti berbagai penyebab kegagalan proyek konstruksi, baik dari segi desain, pelaksanaan, maupun pengawasan. Menurutnya, kesalahan dalam menilai kerusakan infrastruktur dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk desain yang tidak sesuai, pelaksanaan yang tidak tepat, serta perintah kerja yang tidak sesuai spesifikasi.




Dalam konteks ini, Afriyadi menegaskan pentingnya kerjasama antara kontraktor dan satuan kerja (satker) dalam melaksanakan proyek konstruksi. Dia menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara kedua belah pihak guna memastikan pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.


Meskipun demikian, Afriyadi juga mengakui adanya ketidaksesuaian antara aturan yang dibuat pemerintah dengan penerapannya di lapangan. Dia mencontohkan keterlambatan dalam penyelesaian tender sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan konstruksi.


Secara keseluruhan, Afriyadi menekankan pentingnya memperkuat pengawasan dan profesionalisme dalam setiap tahap pembangunan infrastruktur. Hanya dengan demikian, pembangunan tersebut dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. (KI)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pembangunan Pelabuhan di Desa Baran Melintang di Luar Harapan

Terkini

Topik Populer

Iklan

Close x