terkini

Ads Google

Konferensi Pers Klub Motor Cirebon: Klarifikasi Kematian Vina dan Eky

Redaksi
6/02/24, 16:05 WIB Last Updated 2024-06-02T09:05:17Z



Kabaran Jabar, - Klub motor di Cirebon, Jawa Barat, mengadakan konferensi pers untuk mengklarifikasi insiden tragis yang menimpa Vina dan kekasihnya, Muhammad Rizky (Eky), pada 2016. 


Berbagai pemimpin kelompok motor seperti XTC, Moonraker, Konak, dan Grab on the Road (GBR) berkumpul di Kota Cirebon pada Kamis (30/5/2024) seperti dikutip dari laman kabaran jabar untuk memberikan pernyataan resmi terkait kasus ini. Mereka menegaskan bahwa kasus pemerkosaan dan pembunuhan tersebut tidak ada kaitannya dengan konflik antar kelompok motor di Cirebon.


Alfianas, Ketua XTC Kota Cirebon, menyatakan dengan tegas bahwa kematian Vina dan Eky bukan hasil dari perselisihan antar kelompok motor. "Saat itu, pada tahun 2016, tidak ada masalah apapun di antara kelompok kami," ungkapnya. 


Ia menjelaskan bahwa Eky memang anggota XTC, tetapi Vina bukan bagian dari kelompok motor manapun. 


"Eky memang anggota XTC 04 Sumber, sedangkan Vina hanya simpatisan biasa, bukan anggota XTC," jelasnya.


Alfianas menambahkan bahwa delapan terpidana, termasuk Pegi Setiawan yang baru saja ditangkap setelah buron selama delapan tahun, tidak terkait dengan kelompok motor di Cirebon. 


"Para terpidana dan tersangka baru tersebut bukan anggota kelompok motor mana pun di Cirebon," ujarnya. 


Ia juga menyampaikan bahwa kejadian tragis tersebut tidak disebabkan oleh konflik antar kelompok motor seperti yang banyak dikabarkan. 


"Kami pastikan peristiwa 2016 bukan akibat masalah antar kelompok motor, termasuk XTC, Konak, GBR, dan Moonraker," tegas Alfianas.


Dalam konferensi pers tersebut, Indra Budi Lesmana, pemimpin kelompok motor Moonraker, turut menegaskan bahwa kematian Vina dan Eky tidak dipicu oleh perseteruan antara Moonraker dan XTC.


 "Saya dengan tegas menolak pernyataan bahwa kasus ini disebabkan oleh konflik antara Moonraker dan XTC. Kami telah menjaga situasi tetap kondusif sejak kelompok motor ini berubah menjadi organisasi masyarakat dan OKP," kata Indra. Ia juga menyatakan bahwa delapan terpidana dan Pegi tidak tercatat sebagai anggota Moonraker berdasarkan data yang ada. 


"Kami memverifikasi berdasarkan data, dan nama-nama tersebut tidak ada dalam keanggotaan kami. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Pusat Moonraker untuk memastikan hal ini," jelasnya.


Indra berharap masyarakat tidak terburu-buru menyalahkan satu pihak tertentu dan mempercayakan penyelesaian kasus ini kepada Polri. "Harapan kami adalah masyarakat tidak merugikan salah satu pihak. Kami percaya Polri akan mengungkap kasus ini dengan jelas," ujar Indra.


Namun, pada 26 Mei lalu, polisi mengungkap bahwa para terpidana dan tersangka pembunuhan Vina di Cirebon adalah anggota kelompok motor yang berseteru dengan Eky. Pegi, yang baru ditetapkan sebagai tersangka setelah delapan tahun kasus berlalu, disebut polisi sebagai otak utama pembunuhan tersebut. Menurut hasil penyelidikan, keributan yang berujung pada pembunuhan Vina dan Eky dimulai atas inisiatif Pegi. 


"PS memang menjadi otak pelaku. Saat berkumpul dengan geng motornya di Moonraker, ada geng XTC yang lewat dan dilempari batu. PS kemudian mengajak yang lain untuk mengejar korban dengan mengatakan, 'Saya ada masalah dengan itu, kejar'," kata Direktur Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, Minggu (26/5).


Pegi dan salah satu terpidana mengejar Vina dan Rizky hingga berhasil menghentikan kendaraan mereka. Keduanya kemudian memukul korban hingga jatuh dan membawa mereka ke kebun kosong, di mana yang lain mengikuti. 


"Vina dan Rizky langsung diserang oleh Pegi. Vina kemudian diperkosa oleh Pegi, diikuti oleh pelaku lainnya, kecuali yang di bawah umur," jelas Surawan. 


Namun, saat rilis Polda Jabar pada 26 Mei lalu, Pegi membantah terlibat dalam pemerkosaan dan pembunuhan Vina dan Rizky. Sebelum digiring polisi menjauh dari wartawan, Pegi sempat menyatakan bahwa semua tuduhan terhadapnya adalah kebohongan. Belakangan, kuasa hukumnya mengumumkan bahwa Pegi akan mengajukan praperadilan.


Kelompok motor di Cirebon berharap masyarakat lebih bijak dalam menilai dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar. Mereka menegaskan bahwa hingga kini, tidak ada konflik antar kelompok motor di Cirebon dan meminta publik untuk mempercayakan penyelesaian kasus ini kepada pihak berwenang.


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Konferensi Pers Klub Motor Cirebon: Klarifikasi Kematian Vina dan Eky

Terkini

Topik Populer

Iklan

Close x