terkini

Ads Google

Kumpulan Puisi Nurul

Redaksi
2/25/22, 00:17 WIB Last Updated 2022-02-24T17:17:41Z


Melayat ke Sawah


Oleh: Nurul Faizah


Matahari mengambang

Di atas kepala padi mulai ringkih

Rumput liar berdesakan mencari hara diam-diam sembunyi agar tak dicuri

Anak-anak belalang menuruni pematang

Seperti raja menuruni tangga kebanggaan

Lalu angin menyapu hingga ia terpental

Terseok-seok hilang

Seperti musim mati


Seorang petani batuk-batuk mengeluarkan riak mengandung keluhan

Cuti ke sawah dan izin pada kerbau sedari tadi menunggunya

Mungkin telah waktunya

Padi-padi menjadi calon jenazah

Belalang pindah rumah

Dan sawah menjadi angker

Dihuni hantu-hantu padi tadi

Terbengkalai, petani melayani pelayat menyambangi


Gresik, 16 Februari 2022



Sajak yang Terkatup

Oleh: Nurul Faizah


Dalam kebengisan aksara sengaja tumpah

Menjelma bait-bait resah

Tingkah jemari menjalar tiap garis kertas

Menjadi suatu obat paling lara

Sebab kekelaman telah merenggut hal berharga

Jangan kau kalut dalam sajak yang kuramu

Di dalamnya mengandung aku yang bisu

Bibir serupa tulip terkatup


Jangan kau robek

Karena putiknya serupa malam

Direnggut rembulan tengah siang

Pucat tanpa kasih sayang

Biarkan sajak ini menjalar di oyot-oyot tubuhku

Mengalirkan zat-zat melegakan napas dan dahaga

Semula tandus tanpa hara

Menghijau, bertabur benih-benih hidup baru


Gresik, 16 Februari 2022


Barangkali Kau Sembunyi

Oleh: Nurul Faizah


Barangkali kau sembunyi

Di balik laut sunyi gemuruh menggetarkan dada

Serupa angin merapal buih-buih

Menunggu anak ombak mengembara

Gelombangnya hanyut menuju muara

Riuh menggema memenuhi dermaga


Barangkali kau sembunyi

Di balik bibir terkatup menyimpan diksi enyah kau ikrarkan

Sebab jika keluar terasa menyakitkan

Juga karang kerontang menghunus jemari terselip pasir putih

Mendarah, mengucur sampai teluk samudra

Luka mengerang


Barangkali kau sembunyi

Dari rintihan keluhku

Menjelma belukar di dalamnya ada sekelumit tanda tanya, bagaimana?

Jika saja bertemu membenamkan kita

Akan tuntas serupa daun beluntas

Menjadi pagar yang membatasi ruang gerak hati


Gresik, 17 Februari 2022


Biodata Penulis

Nurul Nasuchatul Faizah, lahir di Gresik pada tanggal 4 Mei 2001. Sekarang sedang belajar puisi di Asqa Imagination School (AIS). Ia juga bergabung di COMPETER 2022. Karya-karyanya pernah dimuat di beberapa media online, seperti buletinkapas, riausastra, gokenje, dermagasastra, ruangjaga, dan ngewiyak.

Ig: nurulnasuchatul





Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kumpulan Puisi Nurul

Terkini

Topik Populer

Iklan

Close x