Pelaksanaan deklarasi Pemilu Damai 2024 mengangkat tema Pemilu yang bersih, aman, damai, kondusif dan berintegritas dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.
Acara ini dihadiri langsung Kapolda Riau, Irjen M Iqbal, Wakapolda Riau Brigjen K Rahmadi, Ketua KPU Riau Ilham M Yasir, Ketua Bawaslu Riau Alnofrizal, Gubernur Riau Syamsuar, Ketua DPRD Riau Yulisman, Danrem 031 Wirabima, Walikota/Bupati se-Provinsi Riau, seluruh pejabat Forkopimda Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau, Polda Riau dan jajaran, serta perwakilan 18 partai politik peserta Pemilu 2024 dan undangan lainnya.
Adapun, isi deklarasi Pemilu damai tahun 2024 Provinsi Riau yakni, pertama akan melaksanakan Pemilu tahun 2024 yang damai dan kondusif untuk mewujudkan demokrasi yang bermartabat. Kedua, akan mematuhi dan mentaati segala bentuk dan ketentuan yang berlaku serta menyelesaikan permasalahan pemilu tahun 2024 sesuai dengan koridor hukum.
Ketiga, menolak upaya yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarkat dan menghindari kegiatan yang bersifat profokatif, menghasut, ujaran kebencian serta tidak menggunakan isu sara dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Keempat menciptakan situasi dan kondisi tetap kondusif di wilayah Polda Riau.
Kapolda Riau, Irjen M Iqbal menjelaskan, Pemilu merupakan implementasi dari sila ke-4 Pancasila. Sejak tahun 1945, Indonesia telah melaksanakan pemilu sebanyak 12 kali.
"Pemilu tahun 2024 akan menjadi Pemilu yang ke-13 di Indonesia. Saat ini kita sudah memasuki tahapan inti. Saya sudah pesan kepada seluruh Kapolres untuk membantu KPU dan jajarannya," kata M Iqbal.
Untuk menciptakan Pemilu bersih, damai, kondusif dan berintegritas, Polda Riau telah menerapkan strategi cooling system yang didukung oleh seluruh Polres dan jajaran.
"Kehadiran Polri adalah wujud dari kehadiran negara yang memiliki peran vital sebagai cooling system dalam meredam segala bentuk potensi gangguan yang dapat mengancam stabilitas keamanan di tengah masyarakat," tegasnya.
Dalam segi pengamanan, Polda Riau telah mempersiapkan 28.946 personil Kuat Libat yang terdiri dari 3.912 personel Polda Riau, 620 personel TNI, 24.413 personel Linmas dan 64 penyidik Gakkumdu. Kemudian ada 2.643 personil Satwil, BKO PAM TPS 900 personel dan BKO Brimob 270 personel.
Dijelaskan, pemilu merupakan kontestasi dalam konstitusi. Dalam kontestasi tidak ada benar dan salah, tujuannya tetap mencari yang terbaik.
"Pihak yang menang tidak boleh tinggi hati, kita harus saling merangkul. Bukan saja siap kalah dan menang, tapi siap merangkul. Pemilu juga sebagai edukasi publik dan membantu wajah demokrasi," kata dia.
Peran Pemilu dalam sebuah negara demokratis adalah jalan damai untuk merebut kekuasaan secara legal. Pemilu juga berfungsi sebagai sarana integrasi bangsa karena merekat perbedaan pilihan politik di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural.
"Tanpa Pemilu Indonesia dapat terpecah karena perbedaan pandangan politik dan kepentingan. Tapi dengan Pemilu perbedaan pandangan politik bisa menyatu dalam bingkai negara kesatuan RI," ungkapnya.
Lanjut Iqbal, Polri tidak bisa mengandalkan kekuatan semata (hard power), kekuatan sesungguhnya adalah kita semua yang berperan mengamankan sehingga suasana pesta demokrasi limabtahunan ini menjadi kondusif, aman, damai dan berintegritas.
Faktor yang menentukan terwujudnya pemilu damai terdiri dari 3 faktor utama. Pertama penyelenggara pemilu harus berjalan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Kedua, penyelenggara pemilu harus memiliki integritas dan profesional agar terbangun public trust. Ketiga, warga yang memiliki hak pilih menjadi pemilih berdaulat.
"Pemilu harus dimaknai bukan sekedar untuk merebut atau meraih kekuasaan namun momentum untuk menyampaikan visi, misi, ide dan gagasan," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, satu hal yang harus diingat adalah harapan rakyat bahwa Pemilu bisa menjadi wahana pemenuhan hak-hak dan harapan rakyat.
"Sehingga Pemilu yang damai dapat menghasilkan wakil rakyat yang berintegritas. Kesuksesan Pemilu ditentukan dengan kesiapan jajaran dari KPU, Bawaslu dan semua stakeholder hingga di tingkat desa," ucapnya.
Syamsuar berharap, Pemilu 2024 nanti hasilnya akan jauh lebih baik dibanding pemilu 2019 lalu. Mulai dari partisipasi masyarakat hingga pelaksanaannya.
"Pemprov Riau telah melaksanakan sosialisasi pendidikan Politik, Pemilu dan Pilkada dengan melibatkan tokoh masyarakat, agama, pemuda dan calon pemilih pemula di kabupaten/kota di Riau untuk mensukseskan Pemilu 2024," ungkapnya.
Seluruh peserta Pemilu, kata Syamsuar, diajak untuk dapat menciptakan kondisi damai, aman, kondusif dan berintegritas serta tidak mencederai demokrasi dengan menimbulkan kekacauan, isu-isu sara dan kampanye hitam.
"Rakyat jangan mudah terpengaruh dengan berita hoax dan terpecah belah dengan isu-isu sara dan informasi yang tidak benar. Semoga kita bisa mewujudkan Pemilu 2024 bersih, damai, aman, kondusif dan berintegritas," pungkasnya.
Ketua KPU Riau Ilham M Yasir mengatakan saat ini pihaknya telah menyelesaikan tahapan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Provinsi Riau dan melaksanakan tahapan pendaftaran peserta Pemilu.
"Total pemilih di Provinsi Riau saat ini 4.732.174 yang tersebar di 19.366 TPS di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau," kata Ilham.
Jika dibandingkan dengan DPT pada pemilu 2019 dimana jumlah pemilihnya sebanyak 3.863.305 jiwa, maka mengalami kenaikan sebesar 18,36 persen atau sekitar 868.869 pemilih.
"Dengan rincian 2.399.163 pemilih laki-laki dan 2.333.011 pemilih perempuan," pungkasnya.
Pemilu 2024 ini diikuti delapan belas Parpol peserta pemilu 2024 yakni Partai PKB, Gerindra, PDI-P, Golkar, Nasdem, Partai Buruh, Partai Gelora, PKS, Partai Kebangkitan Nusantara, Hanura, Garuda, PAN, PPP, Demokrat, PSI, Perindo, PPP dan Partai Ummat.