%20(1)-min.png)
KABARAN ROHUL – Anggota Komisi X DPR RI, Dr. Hj. Karmila Sari, S.Kom, M.M, menekankan pentingnya transformasi perguruan tinggi untuk mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kebangsaan dan daya saing internasional.
Hal itu disampaikannya dalam Kuliah Umum bertema "Transformasi Perguruan Tinggi Menciptakan Lulusan Berkualitas di Era Global" yang digelar di Universitas Rokania, Rokan Hulu, Sabtu (31/5/2025).
“Kampus harus menjadi laboratorium gagasan dan nilai, melahirkan pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan global tanpa melupakan kearifan lokal,” kata Karmila.
Ia menyoroti ketimpangan antara kurikulum dan kebutuhan industri. Berdasarkan survei 2024, dari 4,2 juta mahasiswa aktif, tingkat pengangguran sarjana masih 6,8 persen. Sebanyak 52 persen perusahaan kesulitan mendapatkan tenaga kerja berkualitas, sementara 34 persen lulusan bekerja tidak sesuai jurusan.
Karmila menyebut pemerintah telah menetapkan tiga pilar transformasi pendidikan tinggi, yaitu:
- Pengembangan SDM Unggul
- Inovasi Sains dan Teknologi
- Hilirisasi Hasil Riset
“Ketiga pilar ini menjadi fondasi membangun ekosistem pendidikan tinggi yang produktif dan relevan,” ujarnya.
Ia juga mengulas fokus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dalam penguatan kelembagaan, riset berdampak untuk solusi nasional, serta sains dan teknologi yang mendukung transformasi sosial-ekonomi. Program ini akan mulai diimplementasikan strategis mulai 2025.
Dalam kuliah umum tersebut, Karmila turut mendorong perluasan akses pendidikan tinggi melalui berbagai program afirmasi:
- Beasiswa Daerah Tertinggal, menjangkau 250 ribu mahasiswa
- Dukungan untuk kelompok marginal dan disabilitas
- Target APK 45% pada 2030, naik dari saat ini yang masih 36%
Ia juga menyinggung upaya meningkatkan daya saing global lulusan melalui:
- Program double degree dengan universitas top dunia
- Target pertukaran mahasiswa 10.000 orang per tahun
- Target skor TOEFL rata-rata 550
“Transformasi pendidikan tinggi adalah kunci kemajuan bangsa. Butuh kolaborasi Pentahelix: akademisi, industri, pemerintah, masyarakat, dan media,” tegas legislator Dapil Riau I itu.
Acara ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara mahasiswa dan Karmila, membahas isu-isu pendidikan, digitalisasi, dan inovasi teknologi.
Rektor Universitas Rokania, Dr. Desmelati, M.Sc, menyambut baik kolaborasi dengan DPR RI. Ia menekankan pentingnya sinergi antara kampus dan pembuat kebijakan dalam menjawab tantangan global.
“Perguruan tinggi harus menjadi pusat inovasi dan perubahan,” ujarnya.
---
%20(1)-min.png "Redaksi")
