Makassar, kabaran.id - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengajak kepala daerah di Indonesia memperkuat kepemimpinan hijau (green leadership) untuk menghadapi krisis iklim. Hal ini disampaikan dalam Green Leadership Forum II di Hotel Four Points Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (29/7/2025).
Bima menegaskan, green leadership bukan sekadar acara seremonial, tetapi ekosistem nyata yang mencakup kebijakan lingkungan dari hulu ke hilir, seperti pengelolaan sampah. “Pemilahan sampah harus dijalankan serius untuk mendukung Indonesia menjadi negara maju,” ujarnya.
Kementerian Dalam Negeri, kata Bima, akan memantau komitmen daerah dalam perencanaan pembangunan hijau. “Green leadership adalah soal ekosistem, bukan hanya workshop atau bimtek, tetapi aksi nyata di lapangan,” tegasnya, menyoroti pentingnya implementasi kebijakan.
Bima menekankan, kepala daerah harus melibatkan masyarakat, terutama anak muda, dalam pelestarian lingkungan. “Partisipasi warga kunci keberhasilan green leadership,” katanya, mendorong kolaborasi dengan generasi muda untuk isu lingkungan.
Mengambil pengalaman saat menjabat Wali Kota Bogor, Bima mengaku menggandeng mahasiswa IPB dan akademisi dari Jepang untuk menangani masalah lingkungan. “Inovasi ini membuat birokrasi Bogor lebih adaptif terhadap perubahan iklim,” ujarnya, berbagi praktik terbaik.
Green leadership, lanjut Bima, mencakup penguatan budaya, perilaku, ruang hijau, konservasi, anggaran, dan inovasi teknologi. “Semua elemen ini harus terintegrasi untuk membangun daerah yang tangguh terhadap krisis iklim,” katanya.
Forum ini, bertema “Mendorong Integrasi Pembangunan Hijau dalam Perencanaan Pembangunan Daerah,” dihadiri kepala daerah se-Sulawesi Selatan. Acara ini menjadi momentum memperkuat komitmen pembangunan berkelanjutan di tengah ancaman perubahan iklim.
Bima berharap kepala daerah menjadikan green leadership sebagai visi utama. “Kita harus pastikan pembangunan daerah tidak hanya fokus ekonomi, tetapi juga lingkungan yang lestari,” tutupnya, mengajak aksi nyata untuk generasi mendatang.
(Kabaran.id/Redaksi)