terkini

Ads Google

Kesultanan Bacan Pelopor Pengakuan Proklamasi RI, Simbol Persatuan Nusantara

Redaksi
7/28/25, 19:49 WIB Last Updated 2025-07-28T12:49:20Z


Jakarta, kabaran.id - Kesultanan Bacan, Maluku Utara, menjadi inisiator pengakuan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, menyatakan loyalitas pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini disampaikan H. M. Taufiq R. Abdul Syakur, Ketua Umum Presidium Pusat Gerakan Masyarakat Rekonsiliasi Nasional (PP Gemaren), saat diwawancarai di Jakarta, Senin (28/7/2025).


Haji Taufiq menuturkan hal ini usai kunjungannya ke kediaman Perdana Menteri Kesultanan Bacan, H. Muchdar Arief, SE, di Halmahera Selatan pada 23 Juli 2025. Kunjungan tersebut mewakili Sultan Muhammad Irsyad Maulana Syah yang sedang berada di luar negeri.


“Sikap raja Kesultanan Bacan menunjukkan komitmen kuat sebagai pelopor pengakuan proklamasi, mencerminkan loyalitas terhadap kedaulatan bangsa untuk lepas dari kolonialisme,” ujar Haji Taufiq, menekankan peran kesultanan dalam mendukung persatuan Indonesia.


Menurut Haji Taufiq, persatuan Indonesia yang digaungkan kerajaan-kerajaan Nusantara, termasuk Kesultanan Bacan, adalah akar sosial NKRI yang sesuai dengan Sila ke-3 Pancasila. “Ini fondasi persatuan yang terus hidup hingga kini,” katanya.


Haji Taufiq menjelaskan, Kesultanan Bacan yang berpusat di Pulau Bacan, awalnya berkembang di Pulau Makian sebelum berpindah akibat aktivitas Gunung Kie Besi. Kesultanan ini memiliki pengaruh di Seram dan Raja Ampat, menjadikannya salah satu dari empat kerajaan Maluku (Moloku Kie Raha) bersama Ternate, Tidore, dan Jailolo.


“Kesultanan Bacan pernah berada di bawah pengaruh Portugis pada abad ke-16 dan VOC setelah 1609. Pasca-kemerdekaan 1945, fungsi pemerintahannya digantikan administrasi modern, namun kini hidup kembali sebagai entitas budaya,” ungkapnya.


Ia menambahkan, Raja Bacan pertama yang memeluk Islam adalah Zainal Abidin pada 1521, sementara Dom João menjadi raja pertama beragama Kristen. Wilayah kekuasaannya mencakup sebagian Papua Barat, seperti Waigeo dan Misool.


Haji Taufiq memuji eksistensi Kesultanan Bacan di era modern sebagai simbol persatuan. “Kesultanan ini menunjukkan warisan budaya dan sejarah yang memperkuat identitas NKRI,” ujarnya, menggarisbawahi peran kesultanan dalam sejarah kemerdekaan.



(Kabaran.id/Redaksi)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kesultanan Bacan Pelopor Pengakuan Proklamasi RI, Simbol Persatuan Nusantara

Terkini

Topik Populer

Iklan

Close x