BGN Tutup Sementara Pendaftaran Mitra SPPG Aglomerasi, Fokus Bangun Unit di Wilayah 3T

Jakarta Kabaran.id - Badan Gizi Nasional (BGN) menutup sementara portal pendaftaran mitra baru untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) aglomerasi guna memfokuskan pembangunan SPPG di wilayah terpencil, terdepan, dan tertinggal (3T) melalui satuan tugas (satgas) pemerintah daerah, Kamis (28/8/2025).

Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan mempercepat verifikasi di wilayah aglomerasi dan memprioritaskan pembangunan SPPG di daerah 3T dengan kriteria tertentu, seperti lokasi yang sulit dijangkau dalam 30 menit perjalanan dan memiliki kurang dari 1.000 penerima manfaat. “BGN bekerja sama dengan pemda. Pendataan dan pendaftaran SPPG terpencil dilakukan melalui satgas pemda. Bangunan SPPG berukuran 10 x 15 meter,” ujar Dadan.

Dadan menargetkan pembangunan SPPG, baik di wilayah aglomerasi maupun terpencil, selesai paling lambat akhir Oktober hingga pertengahan November 2025. Selama penutupan pendaftaran, BGN akan memverifikasi data pendaftar yang telah masuk dan menyusun mekanisme baru untuk pemerataan layanan.

Berdasarkan data per 28 Agustus 2025 pukul 07.00 WIB, sebanyak 6.610 SPPG telah beroperasi, 15.906 unit dalam proses verifikasi, dan 4.357 unit telah mendaftar untuk diverifikasi, sehingga total potensi SPPG mencapai 26.873 unit dari target 25.000 unit aglomerasi. “Kami mempercepat verifikasi, diperkirakan selesai dalam sebulan,” kata Dadan.

Masyarakat dan lembaga yang telah mendaftar tetap tercatat dalam sistem. Informasi pembukaan kembali pendaftaran akan diumumkan melalui laman mitra.bgn.go.id dan kanal media sosial BGN. Langkah ini menegaskan komitmen BGN untuk memperluas akses gizi di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah tertinggal.