Oknum Guru di Kampar Ditangkap atas Dugaan Pelecehan Seksual terhadap Siswinya

Kampar Kabaran.id - Seorang oknum guru berinisial Z (56) di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, ditangkap Satreskrim Polres Kampar atas dugaan pelecehan seksual terhadap tiga siswi di bawah umur. Penangkapan dilakukan pada 19 Agustus 2025 setelah penyelidikan panjang yang dipicu laporan orang tua salah satu korban.

“Benar, pelaku sudah kita tangkap. Setelah melakukan penyelidikan dan melengkapi barang bukti, pelaku ditangkap kemarin,” ujar AKP Gian, perwakilan Satreskrim Polres Kampar, pada Rabu (20/8/2025).

Kasus ini terungkap berkat keberanian tiga korban, AU (16), KA (16), dan NA (16), yang menceritakan peristiwa yang mereka alami kepada orang tua. Kejadian terhadap KA dan AU, yang merupakan saudara kembar, terjadi saat Z menawarkan tumpangan pulang sekolah. Di depan gang rumah, saat KA hendak bersalaman, Z menarik kepala KA dan mencium kening, pipi kiri, serta pipi kanan, nyaris mengenai bibir. Hal serupa dialami AU, yang tangannya ditarik Z untuk mencium keningnya.

Sementara itu, NA mengalami pelecehan saat proses belajar di sekolah. Z dengan sengaja meraba pangkal payudara NA ketika mendekati mejanya dan bertanya, “Kamu udah make (singlet/tank top)?” NA, yang terkejut, menjawab polos, “Lupa Pak.”

Orang tua korban, EK (39), yang geram atas perbuatan Z, melaporkan kejadian ini ke Mapolres Kampar pada 10 April 2025. Laporan tersebut menjadi dasar penyelidikan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kampar.

“Setelah pemeriksaan dan bukti yang cukup, Z ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan pada 19 Agustus 2025,” kata AKP Gian.

Z dijerat dengan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002. “Pelaku saat ini ditahan di Mapolres Kampar untuk proses hukum lebih lanjut,” tambah Gian.

Kasus ini memicu keprihatinan masyarakat terhadap keamanan anak di lingkungan pendidikan, sekaligus menegaskan pentingnya pengawasan dan pelaporan cepat atas tindakan pelecehan.