%20(1)-min.png)
Kabaran Pekanbaru, - Kabut asap kembali mengancam masyarakat Provinsi Riau di tengah wabah Covid-19 yang sampai saat ini masih belum juga usai.Selama Sepekan ini sudah titik api karhutla bermunculan di beberapa daerah di Riau.
Menurut BMKG Pekanbaru, angin mengarah dari timur laut ke barat daya. Asap yang menyelimuti sejumlah daerah di Riau diperkirakan berasal dari lokasi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Pelalawan, Bengkalis dan Kota Dumai.
Akibat dari Karhutla ini Pemerintah Provinsi Riau harus bekerja ekstra untuk menanganinya, di samping juga untuk mencegah penyebaran Covid-19. Presiden Joko Widodo secara resmi telah memerintahkan Pemerintah Provinsi Riau segera mengendalikan karhutla untuk mencegah kabut asap semakin menyebar kedaerah lain, Sementara itu sebelumnya Pemprov Riau telah mengambil langkah cepat dalam upaya pencegahan semakin melebarnya kabut asap, yakni dengan ditetapkan status siaga darurat karhutla yang berlaku hingga 31 Oktober 2021 mendatang. Senin (22/2/2021).
Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi saat dikonfirmasi mengaku dalam hal penanganan dan pencegahan,telah mengerahkan anggotanya untuk melakukan pemadaman titik api karhutla.
"Kepolisian telah mengerahkan personel untuk pemadaman karhutla, yang mana anggotanya tergabung dalam tim satgas yang terdiri dari BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, dan masyarakat peduli api ," kata Agung dalam keterangan tertulis kepada Kompas, Selasa (23/2/2021).
Menurut Kapolda pemadaman titik api saat ini dilakukan di 5 kabupaten kota di riau.
"Berdasarkan data harian penanganan karhutla, Senin sore, pemadaman titik api saat ini dilakukan di Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hilir, Siak, Bengkalis, dan Kota Dumai, ," sebut Agung.
Kendala yang dihadapi petugas Pemadam karhutla di lahan gambut memang tidak mudah dan memerlukan waktu. ada beberapa kendala yang dihadapi tim satgas karhutla di lapangan seperti diadang asap, cuaca panas, angin kencang, lokasi yang jauh, dan sumber air yang minim.
"Di beberapa titik, tim terkendala air untuk menyiram titik api. Tidak jarang tim harus mencari sumber air yang jauh dari lokasi, Namun begitu tim gabungan terus berupaya untuk memadamkan titik api karhutla agar kabut asap tidak sampai ke lingkungan masyarakat, " ujar Agung.
"Kita akan berusaha mengantisipasi kabut asap dan kita juga setiap hari memantau kondisi karhutla lewat aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara, Jadi jika ada titik panas atau hotspot bisa langsung dicek dan dipadamkan anggota yang terdekat," Pungkas Agung
(KI)
%20(1)-min.png "Redaksi")
