Kabaran Meranti, - Personel gabungan dari berbagai unsur di Kabupaten Kepulauan Meranti, mengikuti apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam. Apel kesiapan ini digelar untuk memastikan kesiapan personil hingga peralatan apabila terjadi bencana di musim hujan.
Gelar pasukan di halaman Kantor Bupati ini terdiri dari personil Polres Kepulauan Meranti, jajaran TNI Koramil 02 Tebingtinggi, Posal Selatpanjang, BPBD, KSOP, Satpol-PP, Tagana dan beberapa pihak lainnya. Kegiatan apel kesiapsiagaan bencana merupakan upaya kesiapsiagaan personel dan peralatan, selain musim hujan sudah tiba, banjir rob juga melanda kabupaten termuda di Riau.
Apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana ini dipimpin langsung oleh Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH. Selain itu tampak dihadiri Wakil Bupati, AKBP (Purn) H. Asmar, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul LTG SH SIK MH, Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Jack Ardiansyah SH Msi, Sekda Kepulauan Meranti, Dr H Kamsol MM, Ketua Kemenag Kepulauan Meranti, Drs. H. Miskan, Danramil 02 Tebingtinggi, Mayor Inf. Suratno, Danposal Selatpanjang, Letda Jerry Hendra, dan pihak lainnya.
Apel siaga bencana ini juga merupakan salah satu bentuk Koordinasi, kekompakan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti. Apalagi di tahun ini musim penghujan diperkirakan akan naik hingga 40 persen karena adanya badai la nina.
Dalam kegiatan apel tersebut juga dilaksanakan pengecekan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh masing-masing instansi yang dapat menunjang kegiatan penanganan bencana alam.
Bupati mengatakan adanya potensi bencana di Kabupaten Kepulauan Meranti perlu direspon cepat melalui berbagai persiapan dan tindakan penanggulangan.
Bupati juga mengimbau kepada semua pihak untuk meluangkan waktu menyelenggarakan pelatihan kesiapsiagaan bencana sesuai situasi, kondisi, dan potensi ancaman, melalui latihan-latihan secara berkala. Sehingga masyarakat dapat lebih siap siaga, dan memiliki pengetahuan yang memadai dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi serta masyarakat dapat mengidentifikasi titik evakuasi dan perlindungan yang dinilai paling aman sehingga pada akhirnya akan meminimalisir terjadinya korban.
"Melalui latihan-latihan secara berkala tersebut, masyarakat dapat lebih siap, siaga, dan memiliki pengetahuan yang memadai dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Selain itu masyarakat dapat mengidentifikasi titik evakuasi dan perlindungan yang dinilai paling aman sehingga pada akhirnya akan meminimalisir terjadinya korban," ungkap Adil.
Apel Kesiapsiagaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh elemen masyarakat terhadap musibah bencana yang juga menjadi ancaman baik bagi stabilitas pemerintah daerah maupun nasional.
"Masyarakat hendaknya lebih meningkatkan kesadaran dan kesiapan tanggap bencana serta terbiasa melakukan upaya mitigasi bencana menuju Indonesia tangguh bencana" kata Bupati.
Disampaikan Bupati, luas kawasan hutan di Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar 263.651,65 hektar, atau sekitar 72.5 persen dari total luas wilayah. Dari total luas kawasan hutan tersebut, baru sekitar 50 persen yang sudah dikelola oleh pemegang ijin, sedangkan sisanya belum ada pemegang ijin sehingga menjadi daerah rawan kebakaran hutan dan lahan dan ini yang sangat perlu dilakukan antisipasi.
Selain itu dikatakan pantai di Kabupaten Kepulauan Meranti sepanjang 132 kilometer yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang terkenal dengan ombak dan gelombang tinggi sehingga rawan terjadinya abrasi.
Untuk itu Bupati mengajak seluruh lapisan masyarakat dan semua pihak terkait dalam hal kesiapsiagaan, bersama-sama berupaya semaksimal mungkin meningkatkan partisipasi dan peran aktif komunitas dan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana terutama penanggulangan bencana karhutla dan abrasi.
Sementara itu Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul LTG SH SIK MH menjelaskan, bahwa pelaksanaan apel gelar pasukan siaga bencana yang dilakukan bersama-sama dengan instansi terkait sebagai wujud nyata kesiapsiagaan dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana di tahun 2021.
"Memasuki musim penghujan seperti saat ini, potensi terjadinya bencana alam sangat besar. untuk itu perlu adanya peran dan partisipasi kita semua dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana sedini mungkin. Kami dari Polres Kepulauan Meranti juga telah melakukan pendataan daerah rawan bencana serta terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu mewaspadai dan mengantisipasi kondisi alam," ujarnya.
Dia menjelaskan apel siaga bencana ini bertujuan untuk memantapkan dan mensiagakan personil TNI, Polri dan instansi terkait dalam rangka membantu masyarakat dalam menghadapi kemungkinan terjadi bencana alam.
"Mengingat di Kepulauan Meranti ada beberapa wilayah rawan banjir dan longsor yang perlu diwaspadai, untuk itu kita akan melakukan latihan bersama guna mengantisipasi semua itu," katanya.
Kapolres berharap, pihak-pihak yang hari ini tergabung dalam apel siaga bencana mampu mengkoordinasikan dan memadukan semua kekuatan sumberdaya penanggulangan bencana yang ada.
"Dengan koordinasi yang dilakukan, kita kita bisa saling sinergi dalam penanggulangan bencana. Hal yang menjadi prioritas dalam penanggulangan bencana adalah membuat rencana kontijensi, yang merupakan rencana dinamis, agar dalam pelaksanaannya nanti kita semua sudah tau peran kita," pungkasnya. (KI)