 |
| Politik Bagian dari Kesenangan |
Kabaran Internasional, - Bagi kita yang bersedia mengesampingkan keberpihakan dan benar-benar mendengarkan Presiden Joe Biden, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari presiden kita yang berumur tujuh tahun itu minggu ini.
Presiden memberi tahu kami bahwa tembok tidak menghentikan vaksin dan rusa tidak memakai rompi Kevlar. Dan kami merasa diyakinkan ketika dia membisikkan kata-kata penghiburan, dan terinspirasi ketika dia memberi tahu kami untuk memenangkan satu untuk Gipper.
Tentu saja, Biden tidak benar-benar bermaksud mengatakan hal-hal ini yang membuat banyak orang senang mengulangi dan mengejeknya sejak saat itu.
Baca Juga: Karang Taruna Cakra Adi Luhung Sajikan Produk Inovatif
Beberapa kesalahan besar ini datang dari saat-saat suram ketika Biden berusaha mengirim pesan yang kuat kepada Putin bahwa kekuatannya tidak dapat mengalahkan semangat Ukraina bahkan ketika pasukan Rusia mendorong lebih jauh ke negara itu.
Di belakangnya, Wakil Presiden Kamala Harris mengucapkan, “Ukraina dalam koreksi yang tidak disadari,”
Ketika dia mencoba untuk memuji kebaikan bangsa yang sedang diserang dari Putin, presiden sekali lagi mengganti kalimat yang lucu dengan pesan yang inspiratif.
Baca Juga: Sonya Fatmala, Bapak Selalu Request Makanan yang Diinginkan
“Vaksin dapat menghentikan penyebaran penyakit ini,”
Tidak hanya pernyataan sebelumnya yang bisa dibilang salah, tetapi juga cukup konyol untuk mengurangi pesan yang dia coba sampaikan di yang terakhir.
Sikapnya untuk tetap kompetitif dalam angkatan kerja global memberikan kesalahan bicara yang dapat dikutip jika dibandingkan dengan versi pidato yang disiapkan Gedung Putih.
Baca Juga: Jokowi, Indonesia Miliki Potensi Ekonomi Digital
“Untuk bersaing mendapatkan pekerjaan di masa depan, kita juga membutuhkan lapangan bermain yang penuh kasih,” kata Biden.
“Larang senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi lebih dari 100 peluru. Anda pikir Rusia itu memakai rompi Kevlar?,” tanya presiden.
“Kami akan baik-baik saja,” gerutunya.
Biden mengakhiri pidatonya dengan mengatakan, “Pergilah tangkap dia!,”
Baca Juga: Ngatiyana Silaturahmi di Kelurahan Kota Cimahi
Dalam banyak hal, politik adalah permainan, dan mengejek lawan adalah bagian dari kesenangan. Supercuts seperti ini akan disambungkan ke dalam iklan kampanye Partai Republik dan menjadi umpan bagi komentator politik.
Namun, ini adalah saat-saat yang serius dengan banyak potensi bencana di depan mata yang akan mengharuskan Amerika Serikat — sebagai negara adidaya — untuk mempekerjakan seorang pemimpin yang kompeten yang memancarkan kekuatan dan tekad. (JOBD20)
