Kabaran Meranti,- Kampanye kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Mahmuzin Taher dan Iskandar Budiman, berlangsung di kediaman Nursyah Ahmad, Desa Bantar, Kecamatan Rangsang Barat. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, kader partai pengusung, dan warga yang antusias menyambut program serta visi yang diusung oleh pasangan ini.
Tokoh masyarakat Desa Bantar, M. Yusuf, dalam sambutannya menegaskan harapan masyarakat terhadap pasangan calon yang mereka dukung.
“Jika Allah SWT berkehendak, insyaallah pilihan kita ini akan jadi. Masyarakat Desa Bantar ini butuh pemimpin yang mengayomi. Sudah tiga kali pemilu, tapi belum ada perubahan. Asalkan menepati janji, inshaAllah kami siap mendukung. Tak banyak yang kami minta jika bapak terpilih, perhatikanlah kecamatan kami,” ujar Yusuf dengan penuh harap.
Ia juga menyoroti kurangnya perhatian yang selama ini diberikan oleh para pejabat terhadap Kecamatan Rangsang Barat. “Kecamatan kami ini seperti Pondan (red,banci), siapapun pejabat pemerintah yang ditugaskan di sini, tidak pernah tinggal di kecamatan ini. Kami minta nanti dibuatkan peraturan bupati (Perbup) untuk mengatur ini. Selain itu, perhatikan juga infrastruktur dan tali air, karena sejak menjadi bagian dari Kabupaten Kepulauan Meranti, belum ada perubahan signifikan,” tambahnya.
Ketua PKS Kepulauan Meranti, Tauhid S.Thi, turut meyakinkan warga bahwa pasangan Mahmuzin-Iskandar adalah pilihan terbaik untuk membawa perubahan di Kepulauan Meranti.
“PKS melihat Mahmuzin dan Iskandar sebagai pilihan yang tepat untuk membangun dan mengelola pemerintahan di Meranti. Mereka memiliki visi yang jelas dan komitmen kuat untuk memajukan daerah kita,” jelas Tauhid.
Dalam kampanye tersebut, Iskandar Budiman menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh partai pengusung, yaitu PKS, Golkar, dan PBB, serta kepada masyarakat yang hadir. “Suatu kehormatan bagi saye karena masyarakat telah datang di kampanye ini. Saye di percaya oleh PKS, Golkar, dan PBB. Sudah hampir 16 tahun Meranti dimekarkan, tapi belum banyak yang berubah. Semua masih peninggalan dari kabupaten induk, Bengkalis,” ungkap Iskandar.
Iskandar menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang baik antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat dalam mendorong pembangunan di Meranti.
“Kami punya niat baik membangun Meranti. Sebenarnya, masalahnya hanya pada komunikasi yang kurang dengan provinsi dan pusat. Kami ingin membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan sekolah yang menghubungkan desa ke kota,” jelasnya.