%20(1)-min.png)
KABARAN MANADO – Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Ditjen Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri, Hendriwan, menegaskan pentingnya sinkronisasi program antara pemerintah pusat dan daerah dalam perencanaan pembangunan. Hal ini disampaikannya saat membuka Musrenbang RKPD Tahun 2026 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di Hotel The Sentra Manado, Rabu (23/4/2025), mewakili Wamendagri Ribka Haluk.
“Musrenbang ini sangat ditunggu-tunggu untuk menyinkronkan program pusat dan daerah agar pelaksanaannya bisa searah,” ujarnya.
Hendriwan menekankan bahwa pembangunan daerah merupakan bagian dari agenda nasional. Oleh karena itu, penyusunan RKPD harus mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) guna memastikan kontribusi daerah terhadap capaian nasional.
Ia juga mengingatkan agar penyusunan APBD dimulai dengan menghitung potensi pendapatan, bukan langsung dari kebutuhan belanja. Strategi ini penting untuk mencegah defisit anggaran dan memastikan anggaran digunakan untuk kegiatan prioritas.
“Efisiensi anggaran bukan berarti memangkas, tapi merasionalisasi untuk kegiatan yang lebih berdampak,” jelasnya.
Hendriwan turut mendorong pelibatan sektor swasta dan masyarakat dalam penyusunan kebijakan pembangunan. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk mencapai target pembangunan secara maksimal.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulut Victor Mailangkay menyampaikan bahwa Musrenbang RKPD menjadi forum penting untuk menyelaraskan aspirasi masyarakat dengan arah pembangunan nasional.
Tema pembangunan Provinsi Sulut tahun 2026 ditetapkan sebagai Penguatan Sumber Daya Manusia, Agrobisnis, dan Pariwisata yang Didukung Regulasi dan Inovasi.
"Jangan jadikan Musrenbang hanya sebagai formalitas tahunan, tapi forum strategis untuk menyepakati arah dan prioritas pembangunan yang berdampak nyata," ujarnya.
Musrenbang ini dihadiri oleh anggota DPR RI dapil Sulut, Ketua DPRD Provinsi Sulut, Forkopimda, bupati/wali kota se-Sulut, serta pejabat dan stakeholder terkait.
KI
%20(1)-min.png "Redaksi")
