Iran Bantah Klaim Trump Soal Serangan Nuklir: “Tidak Ada Radiasi, Tidak Ada Korban”

KABARAN.ID – TEHERAN | Pemerintah Iran akhirnya angkat suara menanggapi serangan udara Amerika Serikat ke tiga fasilitas nuklir utama mereka: Fordow, Natanz, dan Isfahan. Dalam pernyataan resminya, Teheran membantah klaim Presiden AS Donald Trump yang menyebut telah "menghancurkan total" situs nuklir Iran.

Otoritas Iran menyatakan bahwa serangan yang terjadi pada Sabtu malam itu tidak menyebabkan kebocoran radiasi, kerusakan struktural besar, maupun korban jiwa. Sistem pemantauan Badan Energi Atom Iran melaporkan semua fasilitas masih beroperasi normal.

“Tidak ada bahaya bagi masyarakat sekitar,” tegas Pusat Sistem Keamanan Nuklir Nasional Iran, Minggu (22/6), seperti dikutip Al Mayadeen.

Anggota parlemen Iran dari Provinsi Qom, Manan Raeisi, menyebut pernyataan Trump sebagai "klaim palsu dan berlebihan." Ia memastikan bahwa Fordow — salah satu fasilitas yang diklaim dihancurkan — hanya mengalami kerusakan permukaan.

“Serangan ini sangat dangkal. Tidak ada satu pun syuhada di lokasi Fordow,” ujarnya kepada media lokal.

Markas Darurat Qom juga menepis isu ancaman radiasi atau ledakan besar. Lalu lintas di jalan raya Qom–Isfahan dilaporkan normal, sementara warga sekitar mengaku tidak mendengar dentuman besar dari arah fasilitas.

Media lokal IRNA bahkan menayangkan kondisi gerbang dan pagar Fordow yang hanya mengalami kerusakan ringan. Tidak tampak adanya kehancuran besar seperti yang dinarasikan Washington.

Raeisi menyebut serangan ini sebagai eskalasi langsung keterlibatan AS dalam ketegangan regional. “Ini tindakan agresi terang-terangan,” katanya.

Koresponden Al Mayadeen di Teheran menambahkan bahwa serangan hanya mengenai perimeter luar, bukan reaktor atau pusat fasilitas. Situasi disebut stabil, meski tensi geopolitik diprediksi masih akan terus memanas.