Inhil Kabaran.id - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kembang menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak dugaan keracunan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa puluhan siswa di sejumlah sekolah di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Sabtu (23/8/2025).
Penanggung Jawab Dapur SPPG Kembang, Nurmila, menyatakan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada para siswa, keluarga, masyarakat Tembilahan, dan warga Inhil. “Berkaitan dengan musibah ini, saya memohon maaf, terutama kepada adik-adik yang terkena musibah dan keluarga,” ujarnya.
Nurmila menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium Dinas Kesehatan untuk mengetahui penyebab pasti dugaan keracunan. “Kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya sebelum ada hasil pemeriksaan laboratorium,” tegasnya. Ia menambahkan, proses produksi makanan di SPPG Kembang mengikuti standar operasional prosedur (SOP) ketat dengan pengawasan 24 jam, memproduksi sekitar 2.200 porsi untuk sembilan sekolah setiap hari.
Ketua Yayasan Kawah Insan Cendikia sekaligus mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Muhammad Guntur, menegaskan pihaknya bertanggung jawab penuh atas biaya perawatan korban. “Kami pastikan seluruh biaya perawatan ditanggung sampai sembuh,” ujarnya.
Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, Rahmad Susanto, melaporkan bahwa hingga Sabtu siang, 27 anak masih dirawat, berasal dari SD 032 (18 orang), SD 008 (lima orang), SD Muhammadiyah (satu orang), SMA Negeri 1 Kota (satu orang), TK Faturrahman (satu orang), dan satu keluarga petugas MBG. “Kondisi pasien sudah membaik, mudah-mudahan segera pulih,” kata Rahmad.
SPPG Kembang dan Yayasan Kawah Insan Cendikia menjenguk para siswa di RSUD Puri Husada dan Rumah Sakit 3M pada Sabtu siang, didampingi aparat Polres dan Kodim. Pihak SPPG berjanji melakukan evaluasi menyeluruh setelah hasil laboratorium keluar untuk mencegah kejadian serupa.