MERANTI, Kabaran.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti mengumumkan adanya dua kasus suspek Monkeypox (Mpox) pada 17 dan 18 September 2025. Informasi ini disampaikan langsung oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Meranti, Ade Suhartian, Minggu (21/9/2025).
Dari dua kasus tersebut, satu pasien yang sempat dirawat di RSUD Kepulauan Meranti meninggal dunia pada 20 September, setelah empat hari menjalani perawatan. Sementara satu pasien lainnya kini menjalani isolasi mandiri di rumah, usai tiga hari dirawat, dan masih dipantau tenaga kesehatan dari Puskesmas.
“Saat ini kedua sampel kasus suspek Mpox sedang dalam proses pemeriksaan laboratorium. Kami terus memantau kondisi pasien dan berkoordinasi dengan pihak terkait,” ujar Ade.
Mpox merupakan penyakit zoonotik yang disebabkan virus Monkeypox (MPXV). Gejala umumnya meliputi demam, ruam kulit berupa papula hingga pustula, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, sakit kepala, serta rasa lemas.
Penularannya dapat terjadi melalui kontak langsung dengan ruam kulit, cairan tubuh, droplet pernapasan, maupun benda yang terkontaminasi.
Ade mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak panik, namun meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diminta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan rajin mencuci tangan, memakai masker, serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami ingatkan agar warga menghindari kontak langsung dengan orang bergejala, termasuk kontak seksual, membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, dan menerapkan etika batuk,” tambah Ade.
Ia juga menegaskan, warga yang mengalami gejala mirip Mpox diminta segera melakukan isolasi mandiri dan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. “Sekali lagi kami pastikan, ini masih suspek. Hasil laboratorium akan menentukan kepastian diagnosis,” pungkasnya.
---
KI