Oleh Adrian | Perdana Indonesia
Kadang, kebenaran tidak datang lewat putusan pengadilan. Ia muncul pelan, lewat peristiwa yang tak direncanakan—seperti gugatan cerai yang tiba-tiba. Menghenyakkan nafas orang yang melihatnya.
Faktanya jelas dan resmi. Atalia Praratya menggugat cerai Ridwan Kamil di Pengadilan Agama Bandung. Sidang perdana dijadwalkan 17 Desember 2025, dikonfirmasi langsung oleh panitera pengadilan.
Ini bukan gosip media sosial, bukan rumor grup WhatsApp. Ini dokumen hukum.
Di waktu yang hampir bersamaan, publik masih ingat perkara gugatan identitas anak yang diajukan Lisa Mariana—yang memang ditolak PN Bandung, tapi meninggalkan jejak pertanyaan yang belum pernah benar-benar dijawab secara terbuka.
Tidak ada yang bilang gugatan cerai istri sah Ridwan Kamil ini otomatis berarti tuduhan Lisa Mariana benar. Hukum bekerja dengan bukti, bukan asumsi. Tapi publik juga bukan anak kecil. Mereka membaca pola.
Selama ini, narasi resmi selalu satu: bantahan, penyangkalan, dan penekanan bahwa semua baik-baik saja. Keluarga tetap harmonis disaat tudingan fitnah dan pencemaran nama baik Ridwan Kamil. Namun, gugatan cerai ini mematahkan satu hal penting: ilusi stabilitas. Ternyata harmonis itu tidak nyata, retak bahtera yang justru jadi realita.
Ketika rumah tangga seorang mantan gubernur yang juga figur publik retak di saat isu lama belum selesai secara moral, maka wajar jika publik bertanya ulang. Bukan untuk menghakimi, tapi untuk menimbang: apakah ada kepingan cerita yang selama ini disapu ke bawah karpet kekuasaan? Adakah data dan fakta yang dibantah lalu disembunyikan?
Masalahnya bukan perceraian. Perceraian adalah hak. Masalahnya adalah komunikasi publik yang timpang. Diam terlalu lama seringkali terdengar seperti menghindar.
Di era keterbukaan, kepercayaan tidak bisa dijaga hanya dengan jabatan dan prestasi masa lalu. Ia dijaga dengan kejujuran, atau setidaknya keberanian menjelaskan.
Gugatan cerai ini bukan vonis. Tapi ia adalah alarm.
Dan dalam politik—alarm yang diabaikan, biasanya berbunyi lebih keras di kemudian hari.
Apapun yang akan terjadi, semoga kebaikan yang menyertai mereka. Khususnya Atalia Praratya.
#RidwanKamil #AtaliaPraratya #IsuPublik #EtikaKekuasaan #PerdanaIndonesia
%20(1)-min.png)

%20(1)-min.png)
