Menurut Aris Abeba, awalnya dia akan tampil membawakan puisi musikalisasi Qori Islami bersama Fitra dengan judul Palaestina.
“Karena mereka sedang berhalangan, maka saya tampil dengan tiga puisi yaitu karya tahun 97, tentang Riau, Makam Rasulullah di Madinah dan Penyerahan Ruh yang ditulis langsung di Mekah,” kata Aris Abeba, di kediamannya Panggung Toktan Jalan Harmonis Hangtuah Ujung Pekanbaru.
Pada awal mulanya, pembacaan puisi hanya sebentar saja. Namun kemudian wisudawan, tamu dan undangan kembali meminta Seniman Riau ini untuk membacakan puisi.
Aris Abeba juga memberikan apresiasi kepada Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA yang mau mengundang penyair membacakan puisi di hadapan para dosen dan puluhan wisudawan Universitas Muhammadyah Riau.
“Saya menilai, pada intinya seorang Rektor masih mau memperhatikan seniman puisi dengan tujuan untuk mengidukasi para generasi muda, bahwa berkesenian atau menjadi seniman tidak melihat batas umur,” jelas seniman yang sudah berusia 69 tahun ini.
Dengan undangan secara khusus ini, juga tidak terlepas ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam mengatur dan menyukseskan acara tahap demi tahap.
Aris Abeba juga mendoakan Umri lebih maju lagi ke depannya dan salah satu pilihan masyarakat yang ingin menimba ilmu lanjutan setelah menamatkan di bangku Sekolah Menegah Atas ataj sederajat.
“Secara pribadi, saya berikan apresiasi yang amat berharga masih ada yang mau memperhatikan para penyair puisi untuk berkarya, terimakasih Rektor Umri, selalu sukses dalam menjalankan visi dan misi membentuk generasi muda berilmu dan berwawasan,” tutup Imam Panggung Toktan.
(JMSI)