Gerakan Pemuda Merbau Bersatu Tuntut Perekrutan Tenaga Kerja Lokal di EMP ITA

KABARAN MERANTI - Gerakan Pemuda Merbau Bersatu menggelar demonstrasi di depan Kantor EMP ITA Kurau Base Camp, Selasa (14/5/2024), menuntut peningkatan perekrutan tenaga kerja lokal. Aksi yang melibatkan sekitar 100 pemuda ini diadakan karena mereka merasa bahwa perusahaan kurang memperhatikan masyarakat setempat dalam hal perekrutan tenaga kerja.

Gerakan Pemuda Merbau Bersatu yang dipimpin oleh Koordinator Lapangan, Rizaldi Ilham, dan Koordinator Umum, Zuriyadi Fahmi, menyatakan bahwa perusahaan harus lebih transparan dan memberikan prioritas kepada tenaga kerja lokal. "Kami menginginkan perusahaan lebih memperhatikan dan memberi kesempatan yang lebih besar kepada tenaga kerja lokal. Banyak pemuda di sini yang memiliki kemampuan dan siap bekerja, namun merasa kurang mendapatkan peluang," ujar salah satu peserta aksi.

Aksi damai ini juga didukung oleh pihak keamanan, termasuk Kabag Ops Polres Kepulauan Meranti, Yudi Setiawan, serta personel dari Polsek Merbau, Koramil Merbau, dan Security EMP ITA. Para pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Merbau Bersatu membawa spanduk dan poster berisi tuntutan mereka, serta menyampaikan aspirasi melalui orasi dan dialog dengan perwakilan perusahaan.

Gerakan Pemuda Merbau Bersatu mengajukan beberapa tuntutan utama, termasuk:

• Meminta PT ITA segera membuka lowongan kerja untuk supir sebanyak 16 unit mobil di Kurau.
• Menuntut PT ITA agar tidak menganaktirikan Kecamatan Merbau dalam perekrutan tenaga kerja, dengan kebijakan bahwa hanya KTP Kecamatan Merbau yang diperbolehkan melamar pekerjaan di wilayah tersebut.
• Mengembalikan transportasi umum untuk karyawan PT ITA, guna menjaga kesehatan dan keselamatan tenaga kerja lokal.
• Menyediakan Ambulance Darat dan Laut untuk kebutuhan mendesak masyarakat Kecamatan Merbau.
• Menyediakan mobil pemadam kebakaran di area Pedas.
• Membuka Program PPLK untuk putra daerah Kecamatan Merbau dan menyediakan transportasi anak sekolah dari Sagu-sagu ke Teluk Belitung.
• Memprioritaskan putra daerah sebagai vendor dalam setiap kegiatan di PT ITA dan meminta data subcontractor yang ada sebagai vendor di PT ITA.

Menanggapi aksi tersebut, EMP ITA menyatakan kesediaannya untuk menampung aspirasi dari Gerakan Pemuda Merbau Bersatu dan berkomitmen untuk meningkatkan komunikasi serta transparansi dalam proses perekrutan tenaga kerja. "Kami mengapresiasi aksi damai ini dan berjanji akan mengevaluasi kebijakan perekrutan kami untuk lebih memperhatikan tenaga kerja lokal," ujar Manager Area PT ITA, Bonar Ari Nindito.

Dalam pertemuan dengan perwakilan Gerakan Pemuda Merbau Bersatu, PT ITA menyepakati beberapa poin. Namun, mereka belum dapat memenuhi permintaan terkait tenaga kerja supir untuk 16 unit kendaraan operasional lapangan PT ITA dan menyarankan agar Gerakan Pemuda Merbau Bersatu bersurat ke Manajemen Jakarta. Jika dalam 7 x 24 jam tidak ada tanggapan, aksi lanjutan dengan massa lebih besar diancam akan dilakukan.

Untuk peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia di wilayah operasional, PT ITA akan melakukan penerimaan tenaga kerja di bawah kontrak TPC. Selain itu, PT ITA menyatakan bahwa mereka tidak menganaktirikan Kecamatan Merbau dalam perekrutan tenaga kerja skilled dan non-skilled.

Zuriyadi Fahmi, Koordinator Umum Gerakan Pemuda Merbau Bersatu, menegaskan bahwa pihaknya memberikan waktu 7 x 24 jam kepada PT ITA untuk menanggapi tuntutan yang diajukan. "Kami meminta waktu 7 x 24 jam untuk dijawab poin no 3 sampai 9 dan meminta difasilitasi untuk bisa langsung bisa koordinasi dengan Pihak GM PT ITA di Jakarta. Jika dalam waktu tersebut tidak ada tanggapan, maka kami mengancam akan melakukan aksi lanjutan dengan membawa massa lebih ramai," katanya.

Dengan aksi damai ini, Gerakan Pemuda Merbau Bersatu berharap dapat membuka dialog yang konstruktif dengan perusahaan, serta memastikan bahwa kepentingan tenaga kerja lokal diperhatikan secara adil dan transparan oleh EMP ITA. Aksi ini juga diharapkan menjadi titik awal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat melalui peluang kerja yang lebih adil dan merata.