Opini, - Arah kiblat Prabowo - Gibran menjadi sorotan utama dalam kepemimpinan mereka yang akan dimulai pada 20 Oktober 2024. Dengan dukungan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari berbagai partai politik, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan memegang tampuk kepemimpinan selama lima tahun ke depan. Pertanyaan utama adalah apakah Prabowo-Gibran akan mengikuti blok timur, blok barat, atau mengambil jalur independen seperti era kepemimpinan Presiden Joko Widodo?
Dukungan Koalisi Indonesia Maju
Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo-Gibran mencakup Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, dan partai politik non parlemen Partai Prima. Selain itu, ada kemungkinan tambahan dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai NasDem. Dengan dukungan yang kuat ini, Prabowo Subianto memiliki legitimasi rakyat dan parlemen yang cukup besar, mencapai lebih dari 75 persen di parlemen.
Kekuatan dan Legitimasi
Kekuatan dan legitimasi ini menjadi modal utama Prabowo Subianto dalam mengambil kebijakan-kebijakan strategis ekonomi nasional. Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke-9 memiliki dukungan yang cukup untuk menerapkan kebijakan ekonomi yang berpihak pada kepentingan nasional, ekonomi rakyat, dan kemandirian ekonomi dalam negeri.
Visi Misi Asta Cita
Dalam Visi Misi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo-Gibran bersama Koalisi Indonesia Maju memiliki visi yang kuat. Visi ini mencakup:
Bersama: Mengajak putra-putri terbaik bangsa untuk bekerja sama.
Indonesia Maju: Membangun bangsa dengan dasar fondasi yang kuat.
Menuju: Mencapai tujuan yang jelas.
Indonesia Emas: Menjadi negara maju pada tahun 2045 atau lebih cepat.
Delapan Misi Utama
Pasangan Prabowo-Gibran juga memiliki delapan misi utama yang fokus pada berbagai aspek pembangunan, mulai dari ideologi Pancasila, pertahanan keamanan, hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur. Misi-misi ini menunjukkan arah kiblat ekonomi politik yang ingin dicapai oleh Prabowo-Gibran selama masa jabatan mereka.
Program Percepatan dan Jangka Panjang
Prabowo Subianto memiliki delapan program percepatan yang mencakup pembangunan sekolah unggul, peningkatan produktivitas lahan pertanian, dan program-program kesejahteraan masyarakat. Selain itu, ada 17 program jangka panjang yang meliputi swasembada pangan, hilirisasi industri, pemberantasan narkoba, dan pembangunan infrastruktur nasional.
Ekonomi Politik dan Sejarah Perkembangannya
Untuk memahami arah ekonomi politik Prabowo-Gibran, kita perlu melihat dari sudut pandang ekonomi politik. Ekonomi politik adalah bidang studi yang mempelajari interaksi antara kekuasaan politik dan ekonomi dalam masyarakat. Sejarah dan perkembangan ekonomi politik dimulai pada abad ke-18 dengan pemikiran dari Adam Smith dan David Ricardo, yang menjadi landasan utama dalam perkembangan ekonomi modern.
Konsep Dasar Ekonomi Politik
Dalam ekonomi politik, hubungan antara politik dan ekonomi dianggap sebagai suatu sistem yang saling terkait. Beberapa konsep dasar dalam ekonomi politik meliputi kekuasaan, sistem ekonomi, kebijakan publik, pasar, kelas sosial, pertumbuhan ekonomi, dan lingkungan. Konsep-konsep ini membantu memahami bagaimana sistem ekonomi bekerja dan bagaimana kebijakan publik dapat mempengaruhi ekonomi dan masyarakat.
Pendekatan dalam Ekonomi Politik
Ada beberapa pendekatan dalam ekonomi politik, termasuk pendekatan institusional, Marxian, kesejahteraan, pilihan rasional, sosiologis, feminis, dan lingkungan. Pendekatan-pendekatan ini membantu memahami berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan ekonomi dan politik serta hubungan antara ekonomi dan politik.
Kemandirian Politik Nasional Prabowo Subianto
Dalam konteks Indonesia, ekonomi politik harus didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Pasal 33 dan Pasal 34 UUD 1945 menjadi landasan dalam pengelolaan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, arah ekonomi politik Prabowo Subianto lebih mengarah kepada kemandirian politik nasional dengan fokus pada ekonomi kerakyatan dan negara kesejahteraan.
Prabowo Subianto juga membahas berbagai isu penting di tingkat global, termasuk ketahanan pangan, krisis energi, dan ancaman krisis keuangan. Sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Presiden Jokowi, Prabowo telah mendorong peningkatan produktivitas dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor pangan, serta menggunakan bibit unggul untuk meningkatkan produksi pangan nasional.
Oleh: Syafrudin Budiman, SIP