%20(1)-min.png)
KABARAN JAKARTA — Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Wamen PKP) RI, Fahri Hamzah, menyampaikan komitmen pemerintah membangun tiga juta unit rumah setiap tahun sebagai agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan ini ia sampaikan di forum Islamic Development Bank (IsDB) di Aljir, Aljazair, Sabtu (24/5/2025).
Fahri menjelaskan, Indonesia tengah menghadapi backlog perumahan mencapai 10 juta unit dan sekitar 26 juta rumah tidak layak huni. Program ‘3 Juta Rumah per Tahun’ terdiri atas pembangunan satu juta rumah baru dan peningkatan kualitas dua juta rumah eksisting tiap tahun.
"Ini langkah nyata untuk mengatasi kemiskinan ekstrem dan ketimpangan sosial. Rumah layak bukan sekadar bangunan, tapi soal martabat manusia," kata Fahri.
Ia menyebut mayoritas rumah baru akan berbentuk hunian vertikal, terutama di kawasan perkotaan dengan keterbatasan lahan. Pemerintah juga akan memberikan insentif bagi swasta, termasuk subsidi lahan dan pemanfaatan tanah negara secara gratis.
Fahri menegaskan bahwa pembangunan perumahan akan menjadi ekosistem inklusif yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat secara kolaboratif.
"Presiden Prabowo menekankan pentingnya keadilan sosial. Program ini akan meratakan kesejahteraan ke seluruh pelosok negeri," ujarnya.
Pemerintah juga akan memperkuat skema bantuan pembiayaan seperti KPR subsidi dan kemudahan administrasi bagi kelompok rentan, termasuk buruh informal dan pekerja migran.
Komitmen ini, menurut Fahri, menjadi wujud nyata dari arah baru pembangunan sosial nasional yang menempatkan perumahan sebagai fondasi utama.
“Target tiga juta rumah per tahun bukan sekadar angka. Ini janji negara kepada rakyat untuk tempat tinggal yang layak dan bermartabat,” tutupnya.
---
KI
%20(1)-min.png "Redaksi")
