terkini

Ads Google

Agama Demokrasi; Jalan Menuju Surga

Redaksi
6/03/25, 21:44 WIB Last Updated 2025-06-03T14:44:00Z

 


Oleh : Rahmat Nusantara


Demokrasi adalah sebuah sistem politik dimana Kedaulatan Rakyat mempunyai peranan penting dalam sistem tersebut. Demokrasi juga awalnya lahir sebagai sistem politik yang berfungsi sebagai sebuah sarana untuk menyalurkan suara rakyat, dan menata kekuasaan, namun dalam prakteknya demokrasi juga telah menjelma menjadi entitas sakral atau bisa dikatakan sebagai sebuah agama. Ia bukan lagi sekadar alat, melainkan tujuan. 


Teologi demokrasi ini menjadikan rakyat sebagai Tuhan dalam ajarannya, anggota parlemen sebagai Nabi-nabi yang akan menerima, merumuskan dan menerima wahyu dari Tuhan. Namun didalam agama demokrasi, rakyat juga berperan sebagai hamba. Hamba dalam agama demokrasi tidak bersifat pasif, mereka juga berperan dalam memberi wahyu dan mengawasi.


Konsep "agama demokrasi" bukan berarti menjabarkan demokrasi secara harfiah adalah sebuah agama. Istilah ini bersifat metaforis, dan menggambarkan bagaimana demokrasi kadang disakralkan, ditempatkan pada posisi yang tidak bisa digugat, dan bahkan diimani secara dogmatis. Dalam konteks ini, demokrasi diperlakukan sebagai sesuatu yang suci, yang tidak boleh dikritik secara fundamental, bahkan ketika pelaksanaannya melenceng dari prinsip-prinsip idealnya.


Dalam praktiknya, menjalankan konsep teologi demokrasi ini hamba juga dituntut untuk menjalankan wahyu-wahyu agar menjadi jembatan untuk menuju surga. Setiap orang yang mematuhi semua perintahnya akan dijanjikan hidup yang lebih tentram dan bahagia.


Layaknya sebuah agama yang nyata, demokrasi juga memiliki dogma, simbolisme bahkan ritual-ritual suci dalam agama demokrasi ini.


Pertama, terdapat sebuah dogma dalam prinsip demokrasi yang dimana dogma ini biasanya bersifat final dan tidak bisa diganggu gugat. Dogma ini mensyaratkan bahwa demokrasi sering dianggap sebagai kebenaran absolut dan satu-satunya sistem politik yang paling benar. Hal ini bukan tanpa alasan, dibanding sistem politik yang ada, demokrasi lebih menjamin dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, termasuk didalamnya kebebasan berekspresi, berbicara, berkumpul dan lain sebagianya. Demokrasi juga menjadi sistem politik yang menyediakan kesetaraan berpolitik, dalam artian setiap individu mempunyai porsi yang sama dalam menyampaikan suara.


Kedua, dalam agama demokrasi juga mempunyai ritual-ritual keagamaan yang dianggap suci. Diantara ritual itu adalah saat penyelenggaraan pemilihan umum, ritual ini adalah momen bagi rakyat yang dianggap sebagai Tuhan untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin atau perwakilannya di parlemen yang diutus sebagai Nabi. Sebagaimana ungkapan yang sering kita dengar tentang demokrasi yang mengatakan bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan. 


Ritual lain yang sering kita temui dalam agama demokrasi adalah pelaksanaan kampanye, calon-calon yang akan dipilih ini akan berusaha menarik simpati rakyat untuk meraup suara mereka sebanyak-banyaknya. Kampanye, Pemilu bahkan debat publik yang merupakan ritual suci dalam agama demokrasi ini kadang hasilnya tidak substantif dan berpotensi melanggengkan ketidakadilan, hal ini juga menjadi semacam liturgi politik yang berulang meski tak selalu membawa perubahan yang nyata.


Ketiga, dalam agama demokrasi juga terdapat simbol-simbol suci. Kalimat seperti “suara rakyat” selalu dianggap sakral. Hal itu karena suara rakyat adalah inti dan roh dalam agama demokrasi. Dalam agama demokrasi suara rakyat terkadang tidak hanya menjadi dasar untuk legitimasi kekuasaan semata, namun juga merupakan kehendak dan cerminan yang kolektif dari sebuah bangsa. 


Sering terlintas sebuah pertanyaan di benak kita, apakah kita telah terlalu mengkultuskan demokrasi sampai-sampai ia layak disamakan dengan sebuah agama?. Hal itu wajar untuk ditanyakan mengingat ciri utama demokrasi adalah kebebasan yang didapatkan rakyat bersifat setara, tak peduli ia seorang presiden, pejabat, pengusaha, akademisi, pelajar, petani atau buruh, semuanya sama di mata demokrasi. Inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa demokrasi selalu dikultuskan. 


Selanjutnya yang menjadi pertanyaan apakah mengkultuskan demokrasi itu adalah tindakan yang salah?. Tentu tidak. Demokrasi tetap merupakan sistem yang jika dijalankan dengan benar, mampu memberikan ruang bagi kebebasan dan keadilan sosial. 


Setiap negara yang menerapkan sistem demokrasi tentu terdapat rakyat yang didalamnya sudah terikat oleh Tuhan dan agamanya. Sebelum menjalani sistem demokrasi untuk diterapkan, setiap rakyat yang sudah mempunyai agama dalam negara demokrasi mau tidak mau harus menjalani prinsip agamanya sendiri itu dengan sebaik-baiknya sebagaimana wahyu dari Tuhan. 


Agama demokrasi bisa menjadi jalan menuju surga seandainya jiwa-jiwa yang menjadi penganutnya sudah terlebih dahulu mantap dalam keimanan menjalankan agamanya sendiri. Sebagaimana yang kita ketahui setiap agama selalu mengajarkan kebaikan dalam beragama. Jika tidak bisa menjadi pribadi yang baik dalam agamanya sendiri tentu nantinya ketika menerapkan agama demokrasi ia tidak akan baik juga. Ia akan berani untuk melakukan kecurangan dan menghalalkan segala cara untuk memuaskan hawa nafsunya semata.


Melakukan tindakan haram seperti korupsi akan menjadi kebiasaan yang dimaklumkan seandainya jiwa itu belum kuat imannya dalam beragama. Sebaliknya jika setiap individu sudah kuat imannya dalam agamanya sendiri, ia akan menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam agamanya untuk dibawa ke dalam agama demokrasi. Inilah nantinya yang akan menjadikan agama demokrasi sebagai jalan menuju surga. 



Tentang Penulis 


Rahmat Nusantara atau akrab disapa Mas R adalah Alumni mahasiswa sains UIN SUSKA RIAU yang tertarik dengan dunia kesusastraan. Saat ini aktif di Organisasi Muhammadiyah dan Himpunan Mahasiswa Islam. Minat dalam kesusastraan dan kesempatan aktif dalam Organisasi dipakai untuk meningkatkan kemampuan literasi bagi generasi muda zaman sekarang.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Agama Demokrasi; Jalan Menuju Surga

Terkini

Topik Populer

Iklan

Close x