%20(1)-min.png)
KABARAN.ID|JAKARTA,- Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, Rina, seorang ibu rumah tangga berusia 32 tahun, sibuk mengetik di ponselnya. Bukan sekadar scroll media sosial, tapi ia sedang menjawab pesan pelanggan yang penasaran dengan produk kesehatan asal Jepang, SOP Subarashi.
“Awalnya cuma coba-coba, eh sekarang bisa nambahin tabungan buat sekolah anak,” cerita Rina sambil tersenyum. Rahasianya? Jadi mitra AFC Lifescience, perusahaan farmasi ternama yang kini jadi magnet bagi mereka yang ingin cuan tambahan tanpa keluar rumah.
AFC, singkatan dari Asayama Family Club, bukan nama asing di dunia kesehatan. Berdiri sejak 1969 di Jepang, perusahaan ini sudah melantai di bursa Tokyo dan punya reputasi sebagai raksasa farmasi tertua di Negeri Sakura. Sejak masuk Indonesia pada 2018, AFC menawarkan lebih dari sekadar produk kesehatan premium seperti Utsukushhii yang bikin kulit glowing.
Lewat model direct selling, AFC membuka pintu bagi siapa saja—dari karyawan kantoran hingga mahasiswa—untuk jadi mitra bisnis dengan modal yang tak bikin kantong jebol. Bayangkan: dengan Rp3,6 juta untuk paket Ruby, kamu sudah bisa mulai jualan produk berbahan Marine Placenta dari salmon Hokkaido yang punya paten internasional. Tak perlu stok barang atau sewa toko. Cukup promosi lewat WhatsApp, Instagram, atau TikTok, dan barang dikirim langsung dari AFC via dropship.
“Saya jualan sambil ngurus anak, fleksibel banget,” ujar Rina, yang kini bisa kantongi Rp300.000 per paket hanya dari satu penjualan. Kalau sehari laku dua paket? Hitung sendiri.
Yang bikin AFC beda adalah bonusnya yang cair harian, bukan bulanan. Jual produk, dapat cashback langsung. Ajak teman gabung, ada Bonus Pairing hingga Rp300.000 per paket. Kalau jaringanmu besar, passive income sampai ratusan juta per bulan bukan mimpi.
“Awalnya saya ragu, takut kayak MLM abal-abal,” kata Andi, mitra AFC asal Bandung. “Tapi AFC punya izin AP2LI, produknya terdaftar BPOM, dan halal. Jadi percaya diri promosi.”Tren kesehatan yang melejit pasca-pandemi jadi angin segar buat mitra AFC. Produk seperti SOP Subarashi, yang diklaim bantu regenerasi sel dan sirkulasi darah, laris manis di kalangan pekerja kantoran yang capek deadline atau ibu-ibu yang pengen awet muda.
“Saya suka ceritain manfaat produk sambil live di TikTok,” ujar Rina. “Banyak yang tanya, apalagi kalau pakai testimoni pelanggan.” Strategi ini ampuh: konten edukasi ringan, visual estetik, dan hashtag #HidupSehat bikin videonya tembus ribuan views.
Tapi, bisnis ini tak selalu mulus. Banyak yang masih skeptis dengan model direct selling, mengira AFC sama dengan skema “cepat kaya” yang tak realistis. “Kuncinya sabar dan edukasi,” kata Andi. AFC punya Money Back Guarantee 30 hari untuk produk, plus pelatihan gratis via Zoom yang bikin mitra makin jago jualan.
Dari cara bikin caption Instagram yang ngena sampai strategi rekrut member, semua diajarin. “Saya mulai dari nol, sekarang udah punya tim kecil,” tambahnya bangga.Di era ekonomi digital, peluang seperti AFC terasa pas. Jualan online kini semudah kirim sticker di WhatsApp, dan AFC sudah punya marketplace resmi di Tokopedia dan Shopee. Pemerintah juga mendukung: AFC terdaftar di Kementerian Kesehatan dan Perdagangan, bikin bisnis ini makin kredibel. “Saya lihat ini kayak investasi kecil buat masa depan,” ujar Rina, yang kini bermimpi naik level jadi Distributor untuk cuan lebih besar.
Buat kamu yang penasaran, mulai jadi mitra AFC gampang. Cukup hubungi distributor resmi—bisa lewat nomor WhatsApp admin—dan pilih paket sesuai dompet. Ruby untuk pemula, Sapphire atau Diamond buat yang mau gaspol.
Lalu, bikin konten seru: misalnya, Reels Instagram dengan narasi, “Kerja kantoran, malam jualan AFC. Cuan harian, siapa mau join?” Atau X post santai: “Mau sehat sambil cuan? Coba jadi mitra AFC, mulai dari Rp3 juta! #PeluangBisnis.”Di tengah ketidakpastian ekonomi, bisnis sampingan seperti AFC menawarkan harapan. Bukan cuma soal uang, tapi juga fleksibilitas dan kebebasan waktu.
Seperti Rina yang kini bisa bayar cicilan dari hasil jualan, atau Andi yang bangun tim sambil tetap kerja kantoran. “Saya gak janji kaya mendadak,” tutup Rina sambil tertawa. “Tapi kalau gak mulai, gak bakal tahu potensinya.”Mau coba? Siapa tahu, dari ponselmu, cuan baru menanti.
%20(1)-min.png "Redaksi")
