terkini

Ads Google

Nadiem Makarim Dicekal! Calon Tersangka Korupsi?

Redaksi
6/28/25, 16:13 WIB Last Updated 2025-06-28T10:10:30Z




JAKARTA, KABARAN.ID – Di bawah langit ibu kota yang kelabu, nama Nadiem Makarim kembali menari di ujung lidah publik. Sosok yang pernah mengukir mimpi digital dengan Gojek, yang menjanjikan revolusi pendidikan di kursi menteri, kini terperangkap dalam drama hukum yang penuh intrik. Seperti kisah cinta yang memabukkan namun penuh kedustaan, Nadiem kini dicekal, dilarang melangkah ke luar negeri selama enam bulan sejak 19 Juni 2025. Alasannya? Dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai Rp 9,9 triliun, sebuah angka yang seolah menggoda imajinasi, menggambarkan ambisi besar yang kini terjerat dalam jaringan kecurigaan.


Nadiem, sang visioner, pernah memikat hati rakyat dengan janji digitalisasi pendidikan. Di masa jabatannya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (2019–2024), ia menabur harapan: anak-anak Indonesia akan belajar dengan layar berkilau, terhubung dengan dunia melalui Chromebook. Namun, seperti cinta yang terlalu indah untuk menjadi nyata, proyek ini kini menjadi belenggu. Kejaksaan Agung (Kejagung), dengan nada dingin namun tegas, mengumumkan pembatasan perjalanan Nadiem. “Untuk memperlancar penyidikan,” ujar Harli Siregar, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, seperti dikutip CNN Indonesia (27/6/2025). 


Pada 23 Juni 2025, Nadiem menjalani pemeriksaan maraton selama 12 jam, dari pagi hingga malam menjelang. Ia duduk sebagai saksi, bukan tersangka—setidaknya untuk saat ini. Namun, dalam dunia hukum, batas antara saksi dan tersangka sering kali tipis, seperti janji manis yang mudah sirna. Bersama tiga mantan staf khususnya—Jurist Tan, Fiona Handayani, dan Ibrahim Arif, yang dicekal sejak 4 Juni 2025—Nadiem terperangkap dalam narasi yang kian rumit. Anggaran Rp 9,9 triliun untuk Chromebook, yang seharusnya menjadi mercusuar pendidikan, kini menjadi bayang-bayang yang menghantui.


Mari kita ke angka-angka, karena dalam dunia jurnalistik, data adalah puisi yang tak bisa berbohong. Menurut Tempo (27/6/2025), proyek pengadaan Chromebook berlangsung antara 2019–2022, di tengah euforia digitalisasi pendidikan saat pandemi. Rp 9,9 triliun dialokasikan untuk membawa teknologi ke tangan siswa, namun dugaan penyimpangan membayangi. Kejagung, dengan surat resmi ke Direktorat Jenderal Imigrasi, memastikan Nadiem tak bisa melangkah keluar negeri, seperti kekasih yang dilarang pergi oleh pasangan yang curiga (Krusial, 27/6/2025).


Namun, ada nada sumbang dalam romansa ini. Hotman Paris Hutapea, kuasa hukum Nadiem, mengaku belum menerima informasi resmi tentang cekal ini (Bogor Today, 28/6/2025). Seperti kisah cinta yang penuh salah paham, komunikasi antara Nadiem dan hukum tampak terputus. Apakah ini strategi, atau sekadar kekacauan birokrasi? Publik hanya bisa menduga, sementara penyidik terus menggali bukti, seperti arkeolog yang mencari kebenaran di reruntuhan ambisi.


Nadiem Makarim adalah simbol romantisme modern: seorang pengusaha sukses yang melangkah ke panggung politik dengan visi megah. Ia bukan politisi biasa; ia adalah penutur mimpi, yang membawa aroma Silikon Valley ke ruang-ruang birokrasi Jakarta. Namun, seperti kisah Romeo dan Juliet, ambisi besar sering kali berakhir tragis. Dugaan korupsi ini bukan sekadar soal angka, tetapi tentang kepercayaan yang retak. Publik, yang pernah memuja Nadiem sebagai pahlawan teknologi, kini memandangnya dengan tatapan penuh tanya.


Penyelidikan ini memiliki implikasi lebih luas. Keterlibatan tiga staf khusus menunjukkan bahwa kasus ini bukan tentang satu orang, tetapi sebuah sistem. Apakah Nadiem hanya korban dari birokrasi yang rumit, atau aktor utama dalam drama ini? Bukti belum cukup untuk menjawab, tetapi pembatasan perjalanan menandakan bahwa Kejagung serius menelusuri jejak. Seperti dalam kisah cinta yang penuh intrik, setiap langkah Nadiem kini diawasi, setiap gerakannya dianalisis.


Di media sosial, meski belum ada cuitan spesifik dari X pada 28 Juni 2025, nama Nadiem pasti mengundang perbincangan. Ia adalah figur yang mem polarisasi: dicintai karena inovasinya, namun kini dihakimi karena dugaan salah langkah. Bandung Hari Ini (28/6/2025) menyebut penyidik masih mencari bukti tambahan, sebuah tanda bahwa kisah ini jauh dari usai. Publik, seperti penonton teater, menanti babak berikutnya dengan napas tertahan.


Ada romantisme pahit dalam kisah ini. Nadiem, yang pernah menjanjikan masa depan cerah, kini terjebak dalam narasi hukum yang kelam. Apakah ia akan muncul sebagai pahlawan yang difitnah, atau sebagai tokoh yang terperdaya oleh ambisinya sendiri? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi untuk saat ini, ia adalah protagonis dalam drama yang penuh kedustaan—cinta publik yang perlahan memudar di bawah bayang-bayang cekal.


Nadiem Makarim, seperti Icarus yang terbang terlalu dekat dengan matahari, kini merasakan panasnya sorotan hukum. Cekal selama enam bulan adalah babak baru dalam perjalanannya, sebuah episode yang mengguncang citra seorang visioner. Dalam nada romantis, kita bisa membayangkan Nadiem menatap langit Jakarta, merenungi mimpi yang kini terbelenggu. Namun, dalam dunia jurnalistik, fakta adalah sauh yang menahan emosi: Rp 9,9 triliun, 12 jam pemeriksaan, dan status saksi yang rapuh. 


Seperti kisah cinta yang penuh intrik, kebenaran dalam kasus ini masih tersembunyi di balik kabut. Publik menanti, dengan hati penuh harap dan curiga, apakah Nadiem akan kembali menari di panggung besar, atau tenggelam dalam elegi kedustaan.

Penulis : Adrian

Sumber Utama:

- CNN Indonesia: “Kejagung Cegah Nadiem Makarim ke Luar Negeri” (27/6/2025)

- Tempo: “Tiga Eks Staf Khusus Menteri Nadiem Makarim Dicekal” (27/6/2025)

- Krusial: “Kejagung Bersurat ke Imigrasi, Nadiem Dicekal ke Luar Negeri” (27/6/2025)

- Bogor Today: “Nadiem Dicekal ke Luar Negeri, Kuasa Hukum Belum Dapat Informasi Resmi” (28/6/2025)

- Bandung Hari Ini: “Nadiem Makarim Dicekal Pergi ke Luar Negeri Selama 6 Bulan Buntut Dugaan Korupsi Chromebook” (28/6/2025)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Nadiem Makarim Dicekal! Calon Tersangka Korupsi?

Terkini

Topik Populer

Iklan

Close x