terkini

Ads Google

Pacu Jalur 2025 Kuansing Mendunia, Dorong Ekonomi dan Warisan Budaya

Redaksi
7/11/25, 21:10 WIB Last Updated 2025-07-11T14:10:07Z



Teluk Kuantan, kabaran.id – Tradisi Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, kembali menjadi sorotan dunia menjelang penyelenggaraan pada 20-24 Agustus 2025 di Tepian Narosa, Sungai Kuantan. Lebih dari sekadar lomba perahu panjang, festival ini adalah simbol gotong royong, identitas budaya, dan penggerak ekonomi lokal. Dengan viralitas di media sosial dan dukungan pengajuan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia UNESCO, Pacu Jalur 2025 diprediksi menarik ribuan wisatawan, memperkuat posisi Kuansing sebagai destinasi wisata budaya.


Berakar sejak abad ke-17, Pacu Jalur melibatkan perahu kayu sepanjang 25-30 meter yang didayung hingga 60 orang, dihiasi ornamen seperti kepala naga dan umbul-umbul warna-warni. Diiringi musik calempong dan sorak penonton, festival ini menyatukan nilai sejarah, seni, dan spiritualitas masyarakat Kuansing. Video tarian togak luan oleh Rayyan Arkan Dikha, seorang bocah yang kini menjadi Duta Pariwisata Riau, viral di TikTok dan diunggah ulang oleh klub sepak bola seperti Paris Saint-Germain dan AC Milan, memperluas gaung tradisi ini hingga ke panggung global.


Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan optimismenya terhadap pengajuan Pacu Jalur ke UNESCO, yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak 2015. “Kita akan perjuangkan agar Pacu Jalur diakui dunia,” ujarnya di Jakarta, 9 Juli 2025. Menteri Pariwisata Widiyanti juga mengundang duta besar negara sahabat untuk hadir, meningkatkan promosi budaya Indonesia. Bupati Kuansing Suhardiman Amby menegaskan festival ini sebagai kebanggaan nasional, dengan persiapan matang untuk menyambut tamu mancanegara.


Pacu Jalur menjadi penggerak ekonomi utama Kuansing. Festival ini memacu sektor pariwisata, perdagangan, dan jasa, dengan hotel serta homestay di Teluk Kuantan penuh selama acara. Pelaku UMKM, seperti penjual makanan tradisional dan kerajinan, melaporkan lonjakan pendapatan. Pengrajin perahu juga mendapat manfaat dari meningkatnya pesanan, mendukung ekonomi komunitas. “Pacu Jalur menyapa dunia berkat media sosial,” kata Kadis Budpar Kuansing Azhar, memprediksi kunjungan membeludak pada 2025.


Viralitas Pacu Jalur, yang dipicu tren “aura farming” melalui tarian togak luan, juga menarik perhatian penyanyi Amerika Serikat, Melly Mike, yang akan tampil pada malam penutupan festival dengan lagu “Young Black and Rich”. Kehadirannya, yang dibiayai sendiri, menambah daya tarik acara. “Saya antusias merasakan budaya Riau,” ujar Mike dalam video Instagram-nya, 11 Juli 2025. Hal ini menegaskan peran media sosial dalam mempromosikan tradisi lokal ke kancah internasional.


Namun, tantangan muncul seiring popularitasnya. Kontroversi klaim budaya dari Malaysia, yang dikaitkan dengan kesamaan nama Sungai Kuantan di Pahang, memicu bantahan Dinas Pariwisata Kuansing. “Pacu Jalur milik Kuansing, Riau,” tegas mereka, merujuk sejarah panjang tradisi ini. Pemerintah daerah juga berupaya menjaga autentisitas budaya di tengah komersialisasi, melalui pelatihan generasi muda dan promosi nilai tradisional oleh konten kreator.


Pacu Jalur 2025, yang masuk 10 besar Kharisma Event Nusantara, diharapkan memperkuat identitas budaya Kuansing sekaligus mendorong ekonomi berkelanjutan. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas digital, Sungai Kuantan akan terus menjadi jantung tradisi yang menginspirasi dunia. “Pacu Jalur bukan hanya lomba, tapi pesta rakyat yang menyatukan kita semua,” ujar Bupati Suhardiman.


Penulis : Musa

Sumber:

Detik.com, 8 Juli 2025

Republika Online, 10 Juli 2025

Riau Online, 9 Juli 2025

Detik Jateng, 11 Juli 2025

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pacu Jalur 2025 Kuansing Mendunia, Dorong Ekonomi dan Warisan Budaya

Terkini

Topik Populer

Iklan

Close x