New Delhi Kabaran.id - Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi menggelar pertemuan konstruktif di New Delhi pada Senin (18/8/2025), membahas isu perdagangan bilateral, konektivitas, sengketa perbatasan, serta dinamika regional dan global.
Kedua menteri sepakat membangun kerja sama strategis sambil menyelesaikan sengketa perbatasan yang telah mengganggu hubungan kedua negara sejak bentrokan mematikan pada 2020. “Setelah melewati masa sulit dalam hubungan kami, kedua negara kini berupaya melangkah maju. Hal ini membutuhkan pendekatan jujur dan konstruktif,” ujar Jaishankar dalam pembukaan pertemuan.
Wang Yi menegaskan China siap menjunjung prinsip keakraban dan saling menguntungkan, menempatkan India sebagai mitra dan peluang, bukan lawan. “Kedua negara perlu membangun hubungan yang stabil dan saling percaya,” kata Wang, sesuai pernyataan Kementerian Luar Negeri China.
Fokus utama adalah menjaga perdamaian di perbatasan Himalaya barat, di mana pasukan kedua negara telah dikerahkan sejak bentrokan 2020 yang menewaskan 20 tentara India dan empat tentara China. Jaishankar menekankan pentingnya penarikan pasukan dari wilayah sengketa, meski detailnya belum dijelaskan.
Selain Jaishankar, Wang juga bertemu Penasihat Keamanan Nasional India Ajit Doval untuk membahas pengurangan signifikan jumlah pasukan di perbatasan, yang disebut sebagai langkah penting untuk memulihkan kepercayaan. Wang dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Narendra Modi untuk memperkuat dialog ini.
Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya lanjutan setelah kesepakatan Oktober 2024 antara Modi dan Presiden China Xi Jinping di sela KTT BRICS di Rusia. Kedua negara kini berupaya membuka kembali perdagangan lintas batas di tiga titik perbatasan: Lipulekh, Shipki La, dan Nathu La.
Langkah konkret lainnya termasuk pemulihan penerbangan langsung, penerbitan visa turis bagi warga China sejak Juli 2025, dan izin perjalanan peziarah India ke Xizang. “Kami sedang bekerja untuk melanjutkan perdagangan lintas batas,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Randhir Jaiswal.
Kunjungan Wang berlangsung di tengah tekanan ekonomi global, termasuk tarif impor dari AS di bawah Presiden Donald Trump. India menghadapi sanksi sekunder karena pembelian minyak Rusia, sementara China masih bernegosiasi untuk menghindari tarif tinggi.
Pertemuan Modi dan Xi di KTT SCO di Tianjin akhir Agustus 2025 diharapkan memperkuat komitmen kedua negara untuk hubungan yang lebih stabil, sekaligus memperingati 75 tahun hubungan diplomatik India-China.