Meranti KABARAN.ID, – Kebocoran pipa minyak milik PT Imbang Tata Alam (PT ITA) yang terjadi pada 9 Oktober 2025 di Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, terus menimbulkan keresahan serius di kalangan warga.
Meskipun pihak perusahaan mengklaim telah melakukan penanganan cepat, pernyataan itu langsung dibantah oleh Kepala Desa Bagan Melibur, Isnadi Esman.
Penanganan Dinilai Lambat, Warga Tetap Siaga
“Penanganannya agak lambat. Sampai sekarang warga masih berkumpul dan menunggu kedatangan tim dokter dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang katanya baru datang besok pagi, Ahad (12/10/2025),” ujar Isnadi, dikutip dari riaukepri.com, Sabtu malam (11/10/2025).
Keterlambatan respons ini membuat warga tetap stand by di lokasi, menuntut tindakan nyata dan cepat dari perusahaan maupun pihak terkait.
Isnadi menyebutkan, hasil rapat darurat antara warga bersama pihak desa telah menghasilkan beberapa poin penting yang harus dipenuhi.
Di antaranya, warga menuntut tim medis harus sudah hadir di lokasi maksimal pukul 08.00 WIB pada Minggu pagi. Kehadiran tim dokter ini krusial untuk memastikan tidak ada dampak kesehatan serius akibat paparan limbah minyak.
Selain itu, warga mendesak agar proses penanganan limbah harus dilakukan sesuai standar ketat DLH, termasuk pembersihan tanah dan aliran air secara intensif dan menyeluruh. Tuntutan ini untuk memastikan lingkungan kembali pulih sepenuhnya dari cemaran minyak.