Heroisme di Langit Aceh: Ketika Bantuan Untuk Langsa Dari Jabar Terbang Jadi Yang Pertama Landing

Oleh Adrian | Perdana Indonesia 

Langit Aceh sedang murung.

Hujan menumpahkan segala yang dipendam langit, dan banjir merenggut ketenangan warganya. Korban bergelimpangan. Bahkan di sudut Tamiang bak kota Zombie. 

Lalu di saat banyak pihak masih sibuk berdebat di meja rapat ini bencana nasional atau bukan, satu pesawat menembus awan pekat—membawa harapan. Membawa titipan. Titipan sayang dari warga Jabar.

Pesawat rombongan Dedi Mulyadi, bersama para kepala daerah Jawa Barat, ada Bupati Wahyu dari Cianjur, Ada Bupati Omzein dari Purwakarta, dan ada Walikota Depok Supian Suri. Menjadi pesawat pertama yang mendarat di Bandara Langsa setelah bertahun-tahun bandara itu tak berfungsi.

Landasan pendek, sebelumnya penuh pohon tumbang, dan lama tak digunakan—namun tetap dipilih sebagai jalur masuk bantuan.

Bukan perjalanan yang nyaman, tapi perjalanan yang perlu.

Tujuan mereka jelas: mengirim logistik untuk korban banjir Aceh dan Sumatera, bukan sekadar formalitas simbolis.

Di video yang diunggah, petugas bandara berkata lirih namun tegas:

“Yes Bapak, ini pesawat pertama.”

Di negeri ini kita terlalu sering melihat pejabat datang setelah kamera berdiri.

Setelah panggung selesai dipasang.

Setelah air surut dan cerita pilu berubah jadi angka statistik.

Namun kali ini berbeda.

Kang Dedi dan rombongan datang ketika luka masih basah, ketika bahaya masih menggigil di udara.

Keberanian mendarat di bandara yang tertutup bertahun-tahun bukan sekadar aksi logistik—itu pesan:

Kemanusiaan harus lebih cepat daripada birokrasi.

Jika ada yang patut dipertanyakan, itu bukan ketulusan mereka yang turun langsung.

Tapi mereka yang hanya hadir lewat pernyataan, tanpa turun menjejak lumpur bersama rakyat.

Rakyat tidak melihat siapa yang pemimpin paling pandai bicara.

Rakyat mencatat siapa yang berada di garis depan saat bencana memanggil.

Dan hari ini, Aceh menjadi saksi: harapan bisa mendarat lebih cepat dari janji. Janji palsu pejabat hingga jamji busuk politisi munafik penyebab bencana Sumatera.

Bagaimana menurut Anda?

pemimpin sejati adalah mereka yang hadir di saat keadaan paling gelap, atau yang hanya muncul ketika lampu liputan menyala?

Jujur sebagai warga Jabar, kami Ikhlas sekali jika suatu saat KDM memimpin Indonesia. Kami menantikan masa masa indah itu. Agar harapan masih ada.

#DediMulyadi

#KemanusiaanLebihDahulu

#AcehBangkit

#SolidaritasTanpaBatas

#PemimpinDiGarisDepan