PEKANBARU - Salah satu program pemerintah dalam rangka meningkatkan keikutsertaan masyarakat terhadap adaptasi perubahan iklim menjadi perhatian serius Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Riau.
Ini dibuktikan dengan dilaksanakannya dialog interaktif dan launching program kampung iklim (prokilm) di RW 05 , Kelurahan Agro Wisata, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru, Selasa (16/5/2023).
Kegiatan ini dihadiri langsung Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII KH.Chriswanto Santoso. Hadir juga saat itu Ketua DPW LDII Riau Dr Imam Suprayogi ST MT, Asisten II Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Camat Rumbai Barat Fachruddin, beberapa pejabat Pemko Pekanbaru, dan Forkopimda.
Tampak juga saat itu, Tokoh masyarakat yang menjabat Ketua Rukun Warga (RW) 05 Agrowisata Awaldi Hasibuan.
Kegiatan ini sebelumnya bakal dihadiri juga Pemerhati Lingkungan dan Pertanian yang juga anggota Komisi V DPR RI, Ir Effendi Sianipar, dikarenakan kesehatan tidak bsia hadir, namun memberikan dukungan penuh terlaksananya kegiatan tersebut.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII KH.Chriswanto Santoso dalam kegiatan itu mengatakan, dalam program ini, LDII mendorong setiap kelurahan dan desa untuk membentuk “Kampung Iklim”. Program ini diadakan untuk menyiapkan masyarakat yang cepat tanggap terhadap perubahan iklim yang sedang terjadi.
Dia menilai, Kampung Iklim yang ada di RW 05, Kelurahan Agro Wisata ini salah satunya yang ada di Indonesia.
Yang mana, terdapat ruang terbuka hijau, komposer, pemilahan sampah dan bank sampah, serta kegiatan lingkungan masyarakat yang menunjang perekonomian warga.
Menurut dia, sesuai dengan delapan klaster pembangunan LDII untuk bangsa yakni klaster wawasan kebangsaan, klaster keagamaan, klaster pendidikan, klaster ekonomi syariah, klaster kesehatan dan herbal, klaster ketahanan pangan dan lingkungan hidup, klaster energi terbarukan dan klaster teknologi digital.
"Keberhasilan masyarakat RW. 05 ini terlihat seperti Kampung Tangguh Nusantara yang telah berhasil produksi pangan serta membina 20 UMKM, petani, peternak kambing dan kolam ikan. Patut, menjadi contoh,"ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Riau Dr Imam Suprayogi ST MT, Kelurahan Agrowisata juga dikenal sebagai kelurahan tangguh pendidikan.
DPW LDII Riau, jelasnya, melalui Yayasan Amal Mulya Boarding School mendirikan Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) dengan swadaya masyarakat.
"Tangguh Keamanan juga telah terwujud dengan MOU Nota Kesepahaman No. 02./MOU/DPP-LDII/IX/2022 bersama Sentra Komunikasi (Senkom) mitra Polri No. KEP-110/PP.SK-MP/IX/2022 yang terbentuk dari kesadaran dan swadaya masyarakat dalam hal keamanan dan ketertiban masyarakat,"jelas Imam
Dikatakan, program kampung iklim jalan Sri Kurnia RW. 05 Kelurahan Agro Wisata Rumbai Barat merupakan kontribusi DPW LDII Riau untuk menindaklanjuti surat dari Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK – RI, No. S.47/PPI/API.0/1/2023, tentang Penyelenggaraan Program Kampung Iklim Tahun 2023.
DPW LDII Riau, tegasnya, mendukung sepenuhnya peraturan Gubernur Riau No. 9 Tahun 2021 tentang Riau Hijau. Pra Muswil VII DPW LDII Riau juga sebagai pencapayan kerja pengurus masa bakti 2018 -2023 dalam berkontribusi untuk Riau dengan mendukung Visi Misi Pemerintah Provinsi Riau yaitu terwujudnya Provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis.
Disisi lain, Tokoh masyarakat yang menjabat Ketua Rukun Warga (RW) 05 Agrowisata Awaldi Hasibuan yang pernah mendapatkan piagam penghargaan dari Menteri Pertanian Republik Indonesia pada tahun 2015 sebagai penyuluh pertanian swadaya teladan tingkat nasional yang juga sebagai warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Riau memaparkan bahwa masyarakat RW.05 Kelurahan Agro Wisata telah berhasil membentuk Kampung Tangguh sesuai program pemerintah yang sejalan 8 klaster pembangunan LDII untuk bangsa.
Kampung Tangguh Kesehatan RW.05 berhasil menerapkan gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat, dengan cara menerapkan kampung bebas asap rokok di mulai dari rumah dan ruang publik, bahkan RT.05 RW.05 tidak ada warganya yang merokok.
Sementara itu, Program Kampung Iklim (Proklim) diluncurkan pada tahun 2011, mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2012 tentang proklim. Kemudian pada tahun 2015 dilakukan integrasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan yang diikuti dengan pengesahan peraturan pengganti melalui Peraturan Menteri LHK No P.84/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2016 tentang Program Kampung Iklim.
Ditempat terpisah, Pemerhati Lingkungan dan Pertanian yang juga anggota Komisi V DPR RI, Ir Effendi Sianipar, mengatakan, Program Kampung Iklim merupakan program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini adalah dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Di samping itu, Program Kampung Iklim juga dimaksudkan untuk memberikan pengakuan terhadap pelaksanaan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal, sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing.
Menurut dia, seluruh lapisan masyarakat harus mendukung, pelaksanaan Proklim untuk memperkuat pengembangan kota ramah lingkungan yang adaptif. Tentunya, terhadap perubahan iklim dan berkelanjutan, dengan memperhatikan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
"Pengembangan Program Kampung Iklim dilaksanakan selaras dengan implementasi strategi kebijakan pembangunan perdesaan, yaitu untuk mendukung terwujudnya kemandirian pangan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan, dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi tepat guna di perdesaan," ujarnya.
Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengajak semua pihak agar bisa mendukung pelaksanaan Program Kampung Iklim.
"Saya minta dukungan semua pihak untuk berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan masyarakat menghadapi perubahan iklim melalui pelaksanaan Program Kampung Iklim," ajaknya.
Camat Rumbai Barat, Fachruddin menambahkan, dengan Program Kampung Iklim di Kelurahan Agrowisata ini diharapkan meningkat juga partisipasi dalam upaya mengelola dan mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya.
"Kami mendukung kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal, untuk berkontribusi terhadap pencapaian program nasional," ungkapnya.(rilis)