Kabaran Jakarta, - Kiai dan ulama se-Kota Depok telah menyepakati untuk membawa Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menuju Senayan, dengan target melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen dalam Pemilu 2024. Keputusan ini turut disertai komitmen untuk mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Mengapa Kiai dan Ulama Depok Bergabung dengan Partai Gelora?
Dalam Dialog Keumatan yang diadakan di Gelora Media Centre pada Jumat (26/1/2024) malam, Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, menjelaskan awal pendirian partai dan dukungannya terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Ia menyatakan bahwa fokus pada tujuan besar dan menghindari konflik pribadi menjadi landasan keputusan tersebut.
"Saya mengambil keputusan itu, karena saya selalu fokus kepada tujuan-tujuan besar dan saya terbiasa untuk tidak memasukkan konflik pribadi," ungkap Anis Matta.
Keberpihakan Partai Gelora untuk Umat Islam
Anis Matta menekankan pentingnya peran umat Islam dalam politik arus utama di Indonesia. Menurutnya, umat Islam sebagai mayoritas di negara ini harus menjadi bagian dari kekuatan politik, bukan lagi sebagai "outsider." Partai Gelora mengajak umat Islam untuk mendukung Prabowo Subianto, yang dianggap konsisten dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam.
"Dalam situasi sekarang juga diperlukan sosok seperti Prabowo yang berlatar belakang tentara untuk menyatukan kelompok kiri dan kanan di tengah. Sebab, secara ideologi kekuatan tengah lebih dekat dengan kelompok Islam," jelas Anis Matta.
Mewujudkan Indonesia sebagai Kekuatan Superpower Baru
Partai Gelora memiliki ambisi agar Indonesia, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, dapat menjadi kekuatan superpower. Anis Matta menyebut bahwa Prabowo Subianto memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara adidaya.
"Kemarin salah satu media asing, media barat mulai menulis Pak Prabowo kemungkinan besar akan menang dalam Pilpres 2024. Dikatakan, dia punya cita-cita menjadikan Indonesia sebagian negara muslim terbesar menjadi kekuatan superpower," sambungnya.
Dukungan dari Kiai, Ulama, Asatidz, dan Asatidzah Depok
Partai Gelora optimis dapat lolos ke Senayan dengan tambahan dukungan dari kiai, ulama, asatidz, dan asatidzah se-Kota Depok. Anis Matta menyatakan keyakinannya setelah mendapatkan tambahan dukungan tersebut.
"Alhamdulillah, kita sudah 2,8 persen, itu awal Januari kemarin. Kita percaya Insya Allah bisa tembus 4 persen, apalagi malam ini setelah kita dapat tambahan dukungan seperti ini, kita makin yakin," ujar Anis Matta.
Gibran Rakabuming Raka Sebagai Simbol Rekonsiliasi Nasional
Terkait pemilihan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres, Anis Matta menjelaskan bahwa Gibran dianggap sebagai simbol kelanjutan rekonsiliasi nasional antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo pasca Pilpres 2019.
"Saya tadinya mengusulkan ada koalisi besar, wakilnya Puan Maharani atau Ganjar Pranowo, tapi itu ditolak PDIP. Kalau Pak Erick Thohir dan Pak Airlangga Hartarto di koalisi ada yang tidak sepakat, bahkan Pak Hashim (Hashim Djojohadikusumo) sendiri ingin Khofifah Indar Parawangsa. Tapi ya akhirnya disepakati Mas Gibran," jelasnya.
Dengan kesepakatan ini, Kiai dan Ulama se-Depok berkomitmen kuat untuk mengantarkan Partai Gelora ke Senayan dan memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024.