Kabaran Meranti ,| Isu mengenai kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi sorotan utama belakangan ini. Hery Saputra SH, atau yang akrab disapa Erry Gading, tokoh masyarakat setempat, memberikan tanggapannya terkait masalah ini.
Menurut Erry Gading, kelangkaan BBM premium ini tidak bisa dianggap remeh. Hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat karena BBM merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa diabaikan. Jajaran penegak hukum juga turut memperhatikan masalah ini, mengacu pada peraturan Pertamina dan Peraturan Bupati terkait jasa pengencer dan pangkalan. Pelanggaran terhadap aturan tersebut harus ditindak tegas oleh pihak berwenang.
Erry Gading menegaskan bahwa sistem di SPBU Selatpanjang sudah sangat canggih. Namun, jika ada indikasi penimbunan BBM untuk dijual ke kontraktor atau pengusaha, maka kemungkinan SPBU akan kehabisan stok. Hal ini menunjukkan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap distribusi BBM di wilayah tersebut.
Hery Saputra SH, tokoh muda Meranti, juga menyampaikan kekesalannya terhadap isu kelangkaan BBM premium belakangan ini. Antrian yang panjang di beberapa SPBU Selatpanjang membuat masyarakat merasa kesulitan untuk mendapatkan BBM. Bahkan, ada yang harus rela menghabiskan waktu hingga beberapa jam hanya untuk mengisi bahan bakar.
Menurut Hery Saputra SH, pemerintah daerah harus aktif dalam mengawasi distribusi BBM di wilayah mereka. Mereka juga seharusnya mampu memprediksi potensi kelangkaan BBM, terutama menjelang momen penting seperti hari raya. Kelangkaan BBM ini bukan hanya masalah teknis, tapi juga berdampak sosial bagi masyarakat yang terpaksa menghabiskan waktu berjam-jam di SPBU.
"Terkait dengan Antrian yang telah berlangsung hampir 3 Hari ini, ini murni kesalahan Pemerintah Daerah yang tidak mampu menjalankan fungsi Pengawasan distribusi BBM, Seharusnya momen lebaran ini sudah di prediksi jauh jauh hari minimal H-7 potensi ketersediaan BBM," pungkas erry.