%20(1)-min.png)
KABARAN MERANTI - Proyek jalan swakelola yang dikerjakan oleh Pemerintah Desa Tanjung Samak di jalan utama Pasar Tanjung Samak menuai protes dari masyarakat setempat. Proyek tersebut dinilai tidak sesuai dengan harapan warga karena beberapa alasan yang cukup mendasar.
Imron yang juga merupakan RT di Pasar Tanjung Samak, menyampaikan kekecewaannya terhadap kualitas pengerjaan proyek tersebut, Selasa (7/5).
"Jauh dari harapan kami, jalan yang miring, tergenang air, kurangnya semen, batu, dan material lainnya," ungkap Imron.
Imron juga menambahkan bahwa dirinya telah beberapa kali memberikan masukan kepada pihak pekerja, namun tidak pernah mendapat respons yang memuaskan.
"Padahal ini sangat penting untuk keberlangsungan pembangunan kampung kedepannya," lanjutnya.
Selain itu, Imron juga berharap agar pihak terkait segera memaksimalkan pengerjaan jalan tersebut agar dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama.
"Kami sangat mengharapkan perhatian dari Dinas PU untuk pengecekan langsung ke lapangan sebelum dilakukan pengaspalan kampung kami," ujar Imron.
Di tempat yang sama, Aditya Solihin, yang merupakan tokoh pemuda Pasar Tanjung Samak, menyambut baik terealisasinya proyek yang telah dinantikan oleh masyarakat selama puluhan tahun. Namun, Adit mengekspresikan kekecewaannya terhadap kualitas pengerjaan proyek tersebut.
"Karena tidak seimbangnya pengadukan semen, batu, dan pasir sehingga mengakibatkan jalan cepat rusak dan berdebu," jelas Adit.
Adit juga menyatakan bahwa masyarakat pasar ingin mengetahui transparansi pemborong terkait proyek yang telah dinantikan begitu lama itu.
"Demi kemajuan infrastruktur sehingga terlahirlah perputaran perekonomian di Pasar Tanjung Samak," tegas Adit.
Liputan : Khayril
Editor : KI
%20(1)-min.png "Redaksi")
