terkini

Ads Google

Fahri Hamzah : Prabowo Bisa Menjadi Juru Bicara Politik Luar Negeri

Redaksi
6/06/24, 08:52 WIB Last Updated 2024-06-06T01:52:52Z

 


KABARAN JAKARTA - Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, menyatakan bahwa Prabowo Subianto bisa menjadi juru bicara politik luar negeri Indonesia. Menurut Fahri, Indonesia akan segera memiliki seorang presiden dengan kemampuan setara Presiden RI pertama, Soekarno.


Presiden yang akan datang diharapkan menjadi juru bicara yang efektif untuk keinginan politik luar negeri Indonesia, serta menjadikan Indonesia sebagai kekuatan baru dunia. "Jadi salah satu dari pilar penting Indonesia Emas 2045 itu adalah munculnya presiden yang akan menjadi juru bicara politik luar negeri Indonesia," kata Fahri Hamzah pada Rabu (5/5/2024) sore.


Fahri menyampaikan pandangannya saat memberikan pengantar dalam diskusi Gelora Talks yang bertema 'Arah Politik Luar Negeri Prabowo: Dari Isu Ukraina Hingga ke GAZA'. Diskusi tersebut disiarkan di kanal YouTube GeloraTV dan menghadirkan Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim serta pengamat politik Timur Tengah dan dunia Islam, Hasibullah Satrawi.


"Alhamdulillah, kita bersyukur bahwa kita akan punya Presiden yang punya kemampuan menjuru bicarai Indonesia seperti Presiden Soekarno dulu," ujar Fahri. Soekarno, menurut Fahri, mampu menjelaskan keberadaan Indonesia dan berani melakukan konfrontasi dengan negara lain, meskipun di era Soeharto pendekatan yang diambil lebih fokus pada pembangunan infrastruktur dasar negara.


Sementara itu, Fahri juga mencatat bahwa setelah era Soeharto, para presiden berikutnya seperti BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono memiliki gaya yang lebih lembut dalam politik luar negeri. Saat ini, Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih memiliki kemampuan bahasa asing yang baik dan sikap yang tegas seperti Soekarno.


"Mudah-mudahan Pak Prabowo bisa menjuru bicarai kepentingan Indonesia di dunia internasional, tapi tidak dengan konfrontasi. Terpilihnya Pak Prabowo telah menarik perhatian bangsa-bangsa di dunia," katanya. Fahri juga memuji pidato Prabowo dalam Forum IISS Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura yang dianggap sangat luar biasa. Prabowo mengajak negara-negara untuk berpikir ulang tentang perang dan menekankan pentingnya melihat korban manusia di Ukraina dan Gaza secara setara.


Selain itu, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim menyebut Indonesia kini menghadapi situasi geopolitik yang tidak menguntungkan dengan adanya konflik global dan ancaman "smart war" (perang cerdas). Konflik geopolitik global yang melibatkan Rusia-Ukraina, Israel-Iran, dan Amerika Serikat-China, serta ancaman perang di Laut China Selatan dan AUKUS Australia, memerlukan sistem pertahanan cerdas.


"Semua itu adalah konflik geopolitik berupa perang, dan sekarang perang tersebut, sudah mencapai smart war yang memerlukan smart defence system," kata Chappy Hakim. Ia menambahkan bahwa situasi ini menjadi tantangan bagi pemerintahan baru di bawah pimpinan Prabowo Subianto. Indonesia harus memposisikan diri sebagai negara yang anti-imperialisme dan kolonialisme serta pelopor negara-negara nonblok.


Sementara itu, Hasibullah Satrawi berharap pemerintahan Prabowo Subianto bisa menjaga harmoni antara agama dan politik. Ia menekankan pentingnya kerjasama antara rakyat dan militer demi kemajuan bersama. Menurutnya, Prabowo perlu memperkuat persenjataan Indonesia agar bisa menggerakkan dunia dan memastikan perdamaian.


"Manusia itu, prinsipnya butuh sesuatu yang dikalkulasikan dan menakutkan agar bisa berlanjut. Negara seperti Amerika dan negara-negara di Eropa itu, tidak akan mendengar kita, kalau kita hanya ngomong soal moral. Mereka ditakuti, karena persenjataannya," ungkap Hasibullah. Karena itu, Hasibullah berharap Prabowo bisa segera meningkatkan perkembangan persenjataan Indonesia demi melindungi rakyatnya dan ikut serta menjaga perdamaian dunia.


Sejalan dengan pandangan Fahri Hamzah, peran Prabowo sebagai juru bicara politik luar negeri Indonesia diharapkan dapat mengangkat posisi Indonesia di kancah internasional. Terpilihnya Prabowo dianggap sebagai momen penting bagi Indonesia untuk lebih aktif dalam diplomasi global dan memperjuangkan kepentingan nasional di arena internasional tanpa harus berkonfrontasi. This Is the Indonesian time. Ini adalah waktunya Indonesia. Ini adalah gilirannya Indonesia menjemput nasibnya untuk terlibat lebih jauh dalam politik luar negeri di bawah kepemimpinan Pak Prabowo," pungkas Fahri.


Prabowo diharapkan mampu membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 dengan menjadi juru bicara yang kuat dan efektif di dunia internasional, sejalan dengan visi besar Indonesia sebagai kekuatan baru dunia.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Fahri Hamzah : Prabowo Bisa Menjadi Juru Bicara Politik Luar Negeri

Terkini

Topik Populer

Iklan

Close x