Kabaran Pekanbaru, – Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Riau, yang tergabung dalam Kelompok Studi Ekonomi Islam, memberikan evaluasi berupa "Rapor Merah" kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Riau. Kritik ini disampaikan sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap pengelolaan zakat di wilayah Riau, terutama terkait kurangnya sinergi dengan lembaga-lembaga serta pemangku kepentingan di bidang Ekonomi Islam, yang berakibat pada rendahnya keterlibatan masyarakat.
Aksi ini muncul sebagai tanggapan atas keresahan mahasiswa mengenai kurangnya keterbukaan dan kolaborasi BAZNAS Riau dengan berbagai stakeholder Ekonomi Islam. Para mahasiswa menilai bahwa pengelolaan dana zakat yang dilakukan BAZNAS kurang fleksibel, terutama dalam mendukung program-program literasi dan inklusi keuangan sosial Islam. Selain itu, mereka menekankan pentingnya perencanaan yang matang terkait pengembangan profesi amil zakat, khususnya dengan melibatkan generasi muda di Riau.
Dalam pernyataan resminya, mahasiswa mengajukan sejumlah tuntutan kepada BAZNAS Riau untuk memperbaiki kinerja lembaga tersebut. Mereka berharap agar BAZNAS segera merespons kritik ini dengan langkah-langkah konkret, sehingga kinerjanya dapat ditingkatkan dan lebih transparan. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya dalam hal pengelolaan dan distribusi zakat.
Respon mahasiswa ini mendapat dukungan dari ratusan peserta yang hadir pada sesi kelima Talkshow tentang Zakat. Mereka dengan tegas menyuarakan persetujuan terhadap pernyataan mahasiswa, memperlihatkan adanya kesadaran kolektif tentang pentingnya perbaikan dalam tata kelola zakat di Riau.
Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Komisariat Riau menyelenggarakan seminar dan talkshow yang berlangsung pada tanggal 27-28 September 2024. Acara ini digelar di Aula Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Riau, dengan tujuan memperkuat pemahaman tentang peran zakat dalam perekonomian Islam.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Riau, termasuk dari Universitas Riau (UNRI), Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA), Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Universitas Islam Riau (UIR), Sekolah Tinggi Ekonomi Islam IQRA ANNISA, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi MAHAPUTRA. Kehadiran mereka memperlihatkan tingginya antusiasme dan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu sosial dan ekonomi yang berkaitan dengan zakat.
Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan kritik dan masukan dari mahasiswa bisa menjadi pemicu perbaikan bagi BAZNAS Riau, sehingga pengelolaan zakat di wilayah tersebut bisa lebih optimal, transparan, dan berdampak positif bagi seluruh masyarakat.