KABARAN.ID – JAKARTA | Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Muhammad Rahul, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dalam menyelamatkan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dari perambahan liar dan penguasaan lahan ilegal.
Sejak 10 Juni 2025, Satgas Penanganan Kawasan Hutan (Satgas PKH) telah menertibkan 81.793 hektare kawasan hutan, termasuk di wilayah yang sudah bertahun-tahun diduduki secara ilegal seperti Dusun Toro Jaya dan Lubuk Kembang Bunga, Kabupaten Pelalawan.
“Kami mengapresiasi langkah tegas Kapolda Riau. Tapi prosesnya harus tetap menjunjung keadilan sosial, transparansi, dan empati,” ujar Rahul, Ahad (22/6).
Ia menyoroti pernyataan menyentuh Kapolda dalam audiensi publik: “Saya wakili gajah, boleh saya minta keadilan buat mereka?” — yang menurutnya bukan sekadar retorika, tapi ajakan moral agar negara membela makhluk hidup tak bersuara.
Menurut Rahul, habitat gajah Sumatera kian terancam akibat kebun sawit ilegal dan pembalakan liar. Karena itu, penegakan hukum di TNTN adalah langkah vital menyelamatkan keanekaragaman hayati.
Kapolda Riau juga menggagas pendekatan budaya, seperti Festival Budaya Melayu di Rumah Singgah Tuan Kadi. Puisi, pantun, dan seni tradisional digunakan sebagai medium edukasi pelestarian hutan.
Namun Rahul mengingatkan, proses hukum tak boleh tebang pilih. “Lahan sawit 574 hektare yang dikuasai oknum juga harus ditertibkan. Jangan ada toleransi terhadap mafia tanah,” tegasnya.
Ia meminta KLHK dan pemda memastikan warga terdampak penertiban diberi solusi hidup yang layak dan manusiawi. “Relokasi harus adil dan berkeadaban, bukan sekadar pengusiran,” ucapnya.
“Penyelamatan Tesso Nilo bukan hanya soal hutan dan gajah. Ini tentang hadirnya negara dengan wibawa dan perikemanusiaan. Kami di Fraksi Gerindra akan kawal dari lapangan hingga parlemen,” tutupnya.