KABARAN PEKANBARU — Anggota Komisi X DPR RI, Dr. Hj. Karmila Sari, S.Kom., M.M., menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membentuk generasi emas Indonesia. Ia mengibaratkan filosofi tarian Saman yang menuntut kekompakan sebagai refleksi dari pentingnya kerja sama dalam pendidikan dan kehidupan berbangsa.
“Kalau satu saja salah, tarian itu jadi tidak bagus. Filosofinya juga bisa kita terapkan dalam dunia pendidikan dan negara,” kata Karmila dalam seminar bertajuk Pendidikan yang Berkarakter Berlandaskan Adab dan Ilmu di Ballroom Arafah, Az-Zuhra Pusat, Senin (2/6/2025).
Sebagai legislator dari Dapil Riau I, Karmila menegaskan komitmennya mengatasi masalah putus sekolah dan mendorong akses pendidikan tinggi. Ia menyoroti pentingnya peran sekolah swasta dalam mendukung target mencetak generasi berkualitas.
“Tanpa kehadiran swasta, sulit rasanya membentuk generasi emas,” ujarnya. Ia menambahkan, generasi emas bukan hanya pintar secara akademik, tapi juga memiliki adab dan akhlak mulia.
Menurutnya, pendidikan seharusnya dimulai dari membentuk adab sebelum menanamkan ilmu. Dengan karakter yang kuat, siswa akan lebih mudah menyerap ilmu dan mengaplikasikannya secara positif.
Karmila juga memotivasi peserta seminar, khususnya siswa dan mahasiswa, untuk terus belajar dan tidak takut bermimpi. “Siapa tahu, suatu saat nanti, salah satu dari kalian bisa duduk di DPR RI,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, CEO Az-Zuhra Group, Muliyadi Syamsuar, S.Pd., menceritakan perjalanan pendirian Az-Zuhra sejak 2009. Didirikan dengan misi menghadirkan “standar baru pendidikan Islam,” Az-Zuhra kini memiliki lebih dari 20 sekolah dan 5.000 siswa.
Az-Zuhra juga membuka akses pendidikan tinggi melalui kerja sama dengan Bukhari International University, yang menyediakan program beasiswa S1 dan subsidi biaya S2. Meski biaya SPP antar siswa berbeda, Muliyadi menegaskan bahwa tidak ada perbedaan dalam pelayanan pendidikan.
“Tidak ada yang tahu siapa yang bayar lebih atau kurang. Semua mendapat perlakuan yang sama,” tutupnya.