terkini

Ads Google

Asap Riau ke Malaysia, Menhut Menjawab Alam

Sri Handayani
7/22/25, 16:30 WIB Last Updated 2025-07-22T09:30:07Z
Asap Riau ke Malaysia, Menhut Menjawab Alam
Asap Riau ke Malaysia, Menhut Menjawab Alam (Foto: Antara-BNPB)

Kabaran.Id, Jakarta — Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau kembali menjadi sorotan, kali ini karena menyebar hingga melintasi batas negara dan mencemari udara Malaysia. Di tengah kecaman, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni justru menyebut bahwa penyebab utama karhutla kali ini bukan sepenuhnya ulah manusia, melainkan faktor alam.

Dalam pernyataannya di Jakarta, Raja Juli mengungkap bahwa cuaca ekstrem dan gangguan iklim global menjadi pemantik utama kebakaran di sejumlah wilayah Riau. Ia mengacu pada data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut adanya gelombang panas ekstrem selama 10 hari terakhir, ditambah pengaruh badai tropis Wipha yang melanda Filipina dan membawa udara kering ke kawasan Indonesia bagian barat.

“Panas ekstrem ini ditambah efek badai Wipha yang menghambat pembentukan awan dan menyebabkan udara sangat kering. Kondisi ini membuat lahan sangat mudah terbakar,” ujar Menhut Raja Juli.

Ia mengimbau warga Riau agar menghentikan aktivitas pembukaan lahan dengan cara membakar selama periode 22-28 Juli 2025, di mana potensi kebakaran dinilai sangat tinggi oleh BMKG.

“Lapisan atas tanah sangat kering, sangat mudah terbakar. Jangan nekat melakukan pembakaran dalam waktu dekat ini,” tegasnya.

Meski menyebut faktor alam sebagai pemicu utama, Raja Juli menegaskan bahwa penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran tetap akan dilakukan secara tegas dan tanpa pandang bulu. Baik perorangan maupun korporasi akan ditindak bila terbukti melakukan pembakaran hutan atau lahan.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolda. Kami tidak akan segan menindak siapa pun yang melakukan land clearing dengan api. Ini masalah serius,” kata Raja Juli, yang juga dikenal sebagai politisi PSI.

Sementara itu, BNPB melaporkan karhutla telah melanda 12 kabupaten/kota di Riau per pertengahan Juli 2025. Kabupaten Kampar dan Bengkalis menjadi yang terparah, masing-masing mencatatkan luas lahan terbakar lebih dari 100 hektare. Rokan Hilir, Siak, hingga Indragiri Hilir tercatat mengalami kebakaran lebih dari 50 hektare.

Kota Pekanbaru sendiri kini mencatat total lahan terbakar mencapai 21,08 hektare, naik sekitar 6 hektare dari pekan sebelumnya. Titik api masih aktif dan menyulitkan upaya pemadaman.

BNPB bersama Polda Riau, TNI, dan Satgas Karhutla terus melakukan operasi pemadaman, termasuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap tiga untuk menurunkan hujan buatan di kawasan rawan, demi mengendalikan penyebaran asap. *

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Asap Riau ke Malaysia, Menhut Menjawab Alam

Terkini

Topik Populer

Iklan

Close x