Jakarta, Kabaran.id — Presiden Prabowo Subianto langsung menghubungi Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk meminta penjelasan soal isu food tray atau omprengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disebut-sebut mengandung minyak babi.
“Baru saja Pak Presiden menelepon saya menanyakan hal itu,” kata Dadan di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Kamis (18/9).
Dadan menegaskan, minyak bukan komponen dari food tray MBG. Menurutnya, food tray dibuat dari logam seperti nikel, sementara minyak hanya dipakai dalam proses pencetakan agar mesin tidak panas.
“Setelah dicetak, minyak itu dibersihkan, direndam, hingga steril,” jelasnya.
Dadan memastikan pabrik dalam negeri hanya menggunakan minyak nabati, bukan minyak babi. Ia juga mengakui kebutuhan food tray nasional masih bergantung pada impor. Saat ini, kebutuhan mencapai 15 juta unit per bulan, sedangkan produksi lokal baru 11,6 juta.
“Kalau impor ditutup, program bisa terganggu. Karena itu kami sudah bekerja sama dengan BPJPH agar setiap importir wajib mengurus sertifikat halal. Nantinya food tray akan dicap halal,” ungkapnya.
Sebelumnya, sejumlah organisasi pelajar seperti IPNU, PII, dan IPM mendesak pemerintah memprioritaskan produk lokal yang halal dan sehat. Mereka bahkan melakukan uji laboratorium terhadap food tray impor di PT Sucofindo untuk memastikan keamanannya.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan siap menghentikan impor bila terbukti mengandung unsur babi. Ia juga menambahkan, pemerintah menunggu hasil inspeksi BPOM serta menyiapkan penerapan SNI wajib untuk produk food tray.