Meranti, Kabaran.id – Kepala Desa Kedaburapat Mahadi, S.IP, mendesak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti untuk segera menindaklanjuti laporan kemunculan buaya di Parit Jang. Kekhawatiran ini muncul mengingat reptil ganas itu sering berjemur dekat pemukiman, berpotensi menimbulkan korban jiwa jika tidak segera diantisipasi.
Didampingi Bhabinkamtibmas Desa Kedaburapat, Mahadi meninjau ulang lokasi pada Selasa (14/10/2025), menekankan urgensi respons cepat dari Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD. "Saya berharap BPBD Bidang Kedaruratan dan Logistik segera menindaklanjuti laporan ini, mengingat perlunya antisipasi. Dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Mahadi, merujuk pola buaya yang kerap muncul di sekitar parit tak jauh dari Puskesmas Kedaburapat.
Upaya warga sebelumnya gagal menekan ancaman ini. Mahadi mengisahkan bahwa buaya tersebut pernah ditangkap menggunakan jaring oleh masyarakat dan dibuang ke Sungai Sempian. "Tapi, katanya satu minggu kemudian datang lagi ke situ. Karena buaya ini sering timbul dan berjemur di sekitar parit, tidak jauh dari Puskesmas Kedaburapat," tambahnya, menyoroti risiko bagi anak-anak dan petani yang sering melintas.
Sementara itu, desa sementara memasang sepanduk peringatan untuk mengimbau warga berhati-hati. "Untuk saat ini dari desa hanya bisa memasang sepanduk peringatan agar berhati-hati," kata Mahadi, mengakui keterbatasan sumber daya lokal di tengah wilayah kepulauan yang rawan konflik manusia-satwa.
BPBD Meranti diharapkan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk strategi penangkapan. Kejadian ini mengingatkan potensi bahaya di perairan Riau, di mana habitat buaya sering tumpang tindih dengan aktivitas masyarakat.
Ki