Meranti, Kabaran.id – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kepulauan Meranti menggelar Baitul Arqam Muhammadiyah, Baitul Arqam Aisyiyah, serta Training of Trainer (TOT) Mubaligh untuk memperkokoh ideologi, kepribadian, dan komitmen keislaman di kalangan warga, kader, serta pimpinannya. Kegiatan ini berlangsung di halaman MI Mu’allimin Kampung Baru pada Jumat (10/10/2025), diikuti puluhan peserta dari berbagai tingkatan organisasi.
Acara dibuka oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau, Hendri Sayuti, yang hadir bersama pengurus PWM dan Pimpinan Aisyiyah Riau. Dari pemerintah daerah, turut dihadiri Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Mahdi, Camat Tebing Tinggi Husni Mubarak, serta Kepala Kantor Kementerian Agama setempat Sulman. Selain itu, hadir pimpinan cabang dan ranting Muhammadiyah se-Meranti, organisasi otonom, kepala sekolah amal usaha Muhammadiyah-Aisyiyah, serta guru di bawah naungan keduanya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kepulauan Meranti, Darussamin, menyampaikan rasa bangga dan syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. "Ini bukan hanya untuk meneguhkan ideologi dan kepribadian, tapi juga sebagai momentum silaturahmi bagi seluruh kader Muhammadiyah di Meranti," ujarnya dalam sambutan pembuka.
Hendri Sayuti berharap acara ini menjadi perekat sinergi untuk memajukan Muhammadiyah di daerah. "Atas nama pimpinan wilayah, kami siap berkontribusi dalam kemajuan persyarikatan. Kami juga mengharapkan dukungan pemerintah untuk membangun dan merawat amal usaha Muhammadiyah yang ada, agar lebih banyak kontribusi bagi umat dan bangsa," katanya. Ia menekankan tanggung jawab kader muda dalam menjaga nama baik organisasi.
Sementara itu, Muhammad Mahdi meminta kader Muhammadiyah terus merawat organisasi agar semakin solid dan berintegritas. "Muhammadiyah harus menjadi wadah pengkaderan, tempat berkumpul, dan bertukar pikiran untuk bersama membangun serta mendukung program pemerintah," tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan memperdalam pemahaman keislaman dan kemuhammadiyahan, sekaligus memperkuat peran Muhammadiyah dalam pembangunan masyarakat Meranti yang mayoritas berbasis kepulauan.