Meranti, Kabaran.id – Yayasan Sosial Umat Beragama Buddha (YSUBB) Kepulauan Meranti menegaskan komitmen membangun gapura pemakaman Tionghua di Jalan Ibrahim Ujung Kampung Baru, Selatpanjang Selatan, sambil membantah isu penolakan dari sekelompok masyarakat. Proyek ini, yang direncanakan sejak lama, telah melalui sosialisasi intensif dengan tokoh masyarakat dan dinas terkait, sebagai wujud solidaritas antarumat beragama.
Penasehat YSUBB Kepulauan Meranti, Ramlan CPLA, menjelaskan bahwa pembangunan ditaja yayasan melalui mekanisme matang, termasuk undangan dari Lurah Selatpanjang Selatan kepada imam masjid, ketua RT/RW, serta tokoh pemuda Kampung Baru. "Rencana pembangunan ini sudah lama dirancang melalui beberapa mekanisme seperti, namun yayasan meminta Lurah Selatpanjang Selatan mengundang tokoh agama imam masjid, Ketua RT dan RW, Tokoh Pemuda Kampung Baru Selatpanjang Selatan dan telah berjalan dengan baik," ujar Ramlan kepada media, Kamis (16/10/2025).
Awalnya, lokasi gapura diusulkan di depan tepekong kecil melintasi jalan umum, tetapi setelah pertimbangan Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan Kepulauan Meranti, dipindahkan ke areal pintu masuk sesuai Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang dikeluarkan Kepala Dinas PTSP Satu Pintu. "Jauh sebelum izin itu terbit, YSUBB Kepulauan Meranti sudah melakukan sosialisasi dengan meminta bantuan Lurah Selatpanjang Selatan untuk mengundang tokoh masyarakat, imam masjid, tokoh pemuda, ketua RT dan RW yang berdomisili di wilayah tersebut untuk minta persetujuan pembangunan Gapura Tionghua tersebut," tambah Ramlan.
Yayasan telah menggelar tiga kali rapat di kantor lurah, dihadiri Camat Tebing Tinggi dan 50 elemen masyarakat, dengan notulen dibuat lurah. Sebelum ditandatangani Camat Tebing Tinggi Husni Mubarak, SA, M.Pd, notulen dibacakan dan disetujui semua peserta. Ramlan merinci, gapura setinggi sekitar enam meter dan lebar delapan meter dibangun di jalan akses masuk dari parit, tanpa ornamen seperti patung dewa atau gambar naga, serta tulisan Mandarin yang tidak menyinggung pihak manapun.
Di atas gapura, direncanakan kubah mirip Masjid Cheng Ho, sebagai sumbangan YSUBB untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sepakat Kampung Baru Selatpanjang Selatan. "Yayasan Sosial Umat Beragama Buddha Kepulauan Meranti menyumbangkan Gapura Tempat Pemakaman Umum TPU Sepakat Kampung Baru Selatpanjang Selatan sebagai bentuk solidaritas sebagai umat beragama dan dalam waktu dekat akan diresmikan oleh Camat Tebing Tinggi, Ketua Pemakaman Sepakat Kampung Baru Haji Sumarno dan tokoh masyarakat lainnya," sebut Ramlan.
Meski demikian, muncul penolakan dari sekelompok warga saat rapat kelurahan, yang khawatir gapura dilengkapi pintu, patung dewa, dan ornamen berlebih. Ramlan menegaskan isu itu tidak benar. "Dalam kesempatan ini, kami panitia pelaksanaan menjelaskan bahwa isu tersebut tidak benar, jalan akses itu terbuka untuk umum, dan tidak dibuat pagar sebagaimana isu yang berkembang," tegasnya.
Ramlan berharap proyek ini menjadi simbol keberagamaan dan solidaritas antara umat Islam dan Buddha. "Mari kita awasi bersama apakah proses pembangunannya benar atau tidak," ajaknya, menambahkan bahwa pendanaan murni dari anggaran YSUBB tanpa sumber eksternal. Klarifikasi ini diharapkan meredam isu dan memperkuat harmoni antarumat di wilayah kepulauan yang multikultural.