terkini

Ads Google

Bidadari Makan Sate di Lembur Pakuan, KDM: Nanti Saya Datang Ke Malaysia Saya Boyong Kesini

Redaksi
12/12/25, 08:31 WIB Last Updated 2025-12-12T01:31:31Z



Oleh Adrian | Perdana Indonesia 


Sore itu, angin Lembur Pakuan terasa lain—seolah tahu bahwa seorang tamu dari negeri seberang sedang duduk santai menikmati bakso dan sate sambil tertawa kecil bersama Kang Dedi Mulyadi. Bukan rapat resmi, bukan protokol negara. Hanya dua manusia yang tiba-tiba terlihat begitu dekat.


Yang Syefura Othman—atau Rara—bukan sembarang tamu. Ia Anggota Parlemen Malaysia untuk Bentong, politisi muda berhijab yang sedang naik daun, dikenal progresif, cerdas, dan ramah.


Dalam video yang viral di akun resmi KDM, percakapan mereka mengalir ringan:


“Nama yang cantik tuh siapa?”

“Yang Syefura… tapi semua panggil saya Rara.”

“Susah nyebutnya…”

“Yang tadi sudah dikasih makan apa sama Aa?”

“Bakso sama sate.”


Tawa mereka pecah, dan suasana Lembur Pak berubah menjadi ruang diplomasi paling hangat yang pernah direkam kamera: tanpa podium, tanpa teks pidato.


Dan, yang membuat netizen makin ramai, Rara kini single, begitu pula Kang Dedi.


Ada hal manusiawi yang sering luput dalam politik: bahwa di balik gelar, jabatan, dan protokol, manusia tetaplah manusia.


KDM memang punya ciri khas: mengapresiasi perempuan yang cerdas, anggun, dan cantik—bukan untuk sensasi, tetapi karena ia tumbuh dalam tradisi Sunda yang menghormati perempuan sebagai sumber rasa dan estetika. Ketika pujian itu keluar, ia tidak sedang menggoda; ia sedang memuliakan.


Interaksi hangat dengan Rara terasa natural. Tidak dibuat-buat. Tidak berlebihan. Mereka berdua sama-sama politisi, sama-sama pernah patah, sama-sama bangkit, sama-sama memikul amanah rakyat. Kesetaraan itu membuat obrolan sederhana terasa seperti dua sahabat lama yang akhirnya bertemu di titik yang sama.


Netizen tentu bergerak cepat: mulai dari komentar “cocok banget”, “kalau berjodoh Alhamdulillah”, sampai candaan “bawa pulang aja, Kang.” Ada tawa di situ, tapi juga doa.


Publik melihat sesuatu yang jarang muncul di ruang politik: kehangatan kemanusiaan.


Di tengah politik yang sering kaku, pertemuan ini mengingatkan bahwa diplomasi bisa dimulai dari meja makan sederhana, dari gelak tawa, dari percakapan jujur dua manusia lintas negara.


Kalau kelak pertemuan ini menjadi jembatan kerja sama budaya, pendidikan, atau program sosial antara Malaysia dan Jawa Barat—maka sejarah akan mencatat bahwa semuanya dimulai dari sepiring bakso dan satu tusuk sate.


Dan jika takdir bicara lain—jika doa netizen dikabulkan—kita tentu akan ikut bahagia. Karena tak ada yang lebih indah daripada melihat dua manusia baik dipertemukan pada waktu yang tepat.


Di zaman ketika politik sering kehilangan rasa, Kang Dedi dan Rara menghadirkan sesuatu yang sederhana, namun penting: bahwa menjadi pemimpin tidak harus kehilangan sisi manusia.


Dan manusia, seperti kita semua tahu, selalu punya ruang untuk takdir yang manis.


Bagaimana kita doakan aja Single kelahiran 36 tahun yang lalu ini berjodoh sama KDM dan KDM betul betul bawa pulang rara seperti candaannya. Setuju? 


#kdm #rara #youngsyefura

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Bidadari Makan Sate di Lembur Pakuan, KDM: Nanti Saya Datang Ke Malaysia Saya Boyong Kesini

Terkini

Topik Populer

Iklan

Close x