Kabaran Pekanbaru — Dr. Hj. Karmila Sari, S.Kom, M.M., politisi perempuan asal Rokan Hilir, Riau, kembali mencatat sejarah dalam dunia politik nasional. Terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil Riau I pada Pemilu 2024 dengan raihan suara 89.835, Karmila membuktikan bahwa konsistensi dan dedikasi mampu membuka jalan menuju Senayan.
Karier politik Karmila dimulai dari DPRD Kabupaten Rokan Hilir (2009–2014), lalu berlanjut dua periode di DPRD Provinsi Riau (2014–2024). Kini ia dipercaya mengemban tugas di Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, dan pariwisata — bidang yang telah lama ia tekuni.
"Motivasi saya sejak awal adalah bagaimana membawa kampung saya, daerah saya, menuju kemajuan," ujar Karmila dalam acara Perempuan Parlemen bersama CNN Indonesia.
Karmila dikenal aktif menyuarakan pentingnya peran perempuan dalam pendidikan. Ia menyebut ibu sebagai "sekolah pertama" bagi anak-anak, sehingga pemberdayaan perempuan menjadi kunci peningkatan kualitas generasi masa depan.
"Perempuan yang berdaya akan mencetak anak-anak yang lebih hebat," tegasnya.
Dalam kiprahnya di parlemen, ia juga konsisten mendorong program-program afirmatif untuk perempuan. Saat menjabat sebagai Ketua Pansus Gender di DPRD Riau, ia berhasil memperjuangkan kebijakan yang mewajibkan alokasi minimal 30% program pemberdayaan perempuan di setiap dinas.
Selain di bidang politik dan pendidikan, Karmila aktif dalam dunia olahraga, khususnya pembinaan futsal perempuan lewat tim KS Putra-Putri. Langkah ini sejalan dengan visinya membentuk perempuan-perempuan muda yang mandiri dan berdaya saing.
"Pembinaan atlet perempuan adalah bentuk nyata pemberdayaan. Perempuan yang percaya diri akan lebih kuat menjaga diri dan dihargai di masyarakat," katanya.
Inspirasi Karmila datang dari kedua orang tuanya, khususnya sang ayah yang juga aktif di dunia politik. Baginya, peran perempuan bukan untuk menggantikan, melainkan menyetarakan peran di berbagai aspek kehidupan.
"Tujuannya bukan untuk mendominasi, tapi menunjukkan bahwa perempuan juga punya peran penting dan setara," pungkasnya.
Kisah perjuangan Karmila Sari menjadi bukti bahwa perempuan Indonesia mampu menjadi agen perubahan, dengan dedikasi dan ketekunan yang berdampak luas bagi masyarakat.
---
KI